Waskita Diminta Siapkan Roadmap Pembangunan Infrastruktur Hingga 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk menyusun peta jalan (roadmap) pembangunan infrastruktur mulai dari saat ini hingga November 2024.

Pembuatan roadmap ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya penilaian proyek-proyek yang mangkrak karena kurang feasible. 

Selain itu, roadmap  ini juga dapat digunakan untuk mengoreksi tingginya pembiayaan yang digunakan oleh proyek tersebut terutama selama masa pandemi Covid-19. 

Baca juga: Right Issue 2021 Meleset, Waskita Diminta Realistis Pasang Target 2022

Hal tersebut disampaikan Aria Bima saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono di Gedung Nusantara I, Senayan, Senin (14/2/2022).

“Kami harapkan Waskita Karya selain membahas hal terkait PMN, Pak Dirut juga tolong abstraksikan sampai November 2024 mana saja infrastruktur yang ditugaskan kepada Waskita Karya,” ujar Aria.

Menurutnya, penjelasan perencanaan tersebut harus disampaikan, sebab Komisi VI DPR RI ingin mendapatkan legacy dalam hal pengawasan dan pemberian dukungan politik dan anggaran kepada Waskita.

Dengan adanya roadmap, maka Komisi V DPR RI akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai mana saja proyek yang dapat selesai di tahun 2023 serta proyek-proyek yang selesai di November 2024.

“Kalaupun nanti belum selesai, bukan lagi menjadi tugas Waskita Karya di November 2024 itu karena bagian dari rencana di 2025, agar tidak dikatakan mangkrak. Itu saya kira penting,” jelas politisi PDI-Perjuangan itu.

Dalam rapat tersebut, Komisi V DPR RI juga telah memberi persetujuan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 sebesar Rp 7,9 triliun dan direncanakan akan mendapatkan PMN kembali pada 2022 sebesar Rp 3 triliun.

“Waskita Karya juga telah melakukan penambahan modal perusahaan melalui right issue di 2021, di mana hasilnya digunakan untuk menyelesaikan proyek jalan tol, modal kerja proyek konstruksi, serta investasi pengembangan entitas anak perusahaan,” tegas Aria Bima.