KOMPAS.com – Majalah Forbes telah merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2021 dari berbagai kategori, termasuk mereka yang bergerak di bidang real estat dan properti.
Sekitar 75 persen di antara daftar orang kaya tersebut diketahui mengalami kenaikan harta lebih dari 19 persen.
Mereka menyumbang lebih dari 21 persen terhadap total harta 50 orang terkaya di Indonesia atau naik dari Rp 1,9 kuadriliun menjadi Rp 2,3 kuadriliun.
Baca juga: Lima Hotel Mewah Tertinggi di Indonesia, Nomor 1 Milik Ganda-Martua Sitorus
Adapun daftar 6 pengembang properti terkaya di Indonesia menurut Forbes adalah sebagai berikut:
Keluarga Widjaja menempati peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai Rp 138,6 triliun.
Keluarga ini mewarisi bisnis pendirinya, Eka Tjipta Widjaja yang telah wafat pada Januari tahun 2019 di usia ke 98 tahun.
Adalah Sinarmas yang merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, seperti kertas, agribisnis, makanan, jasa keuangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur, pengembang dan real estat.
Sedangkan anak perusahaan mereka yang khusus berkecimpung di bidang properti adalah Sinarmas Land yang telah didirikan sejak tahun 1988.
CEO Sinarmas Land sejak 2007 hingga saat ini adalah Michael Widjaja yang merupakan generasi ketiga Keluarga Widjaja.
Keluarga Ciputra menempati posisi ke-26 di daftar 50 orang terkaya Indonesia dengan total kekayaan mencapai Rp 23,5 triliun.
Ciputra sebagai pendiri Ciputra Group merupakan seorang arsitek dan telah wafat pada usia ke 88 tahun pada November 2019 lalu. Bisnis yang telah dikembangkan dilanjutkan oleh keluarganya.
Saat ini, Ciputra Development menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan proyek yang telah merambah ke-71 kota.
Husodo Angkosubroto dan keluarga menempati peringkat ke-35 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar Rp 17,4 triliun.
Ayah Husodo, Dasuki Angkosubroto adalah pendiri Gunung Sewu Group yang merupakan pedagang komoditas pada tahun 1953. Saat ini, bisnis mereka telah berkembang ke makanan, manufaktur, pertanian dan properti.
Gunung Sewu memiliki 80 persen saham asuransi jiwa Sequis dan telah menjualnya sebesar 20 persen ke Nippon Life pada tahun 2014.