Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Berbasis TOD Bakal Banyak Diminati Tahun 2022

Kompas.com - 11/02/2022, 13:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah untuk memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) diperkirakan akan semakin memperkuat bisnis para pengembang properti.

Konsumen bisa mendapatkan PPN-DTP hingga 50 persen untuk pembelian rumah baru sampai September 2022.

Senior Associate Director Investment Service Colliers Indonesia Aldi Garibaldi menjelaskan prospek sektor properti akan lebih baik tahun ini dibandingkan periode 2020-2021.

Baca juga: Rumah Tapak, Ruko, Rukan, dan Rusun Dapat Diskon PPN 2022

Khusus segmen properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) juga akan banyak diminati karena mampu mempermudah mobilisasi masyarakat dengan transportasi publik terutama kereta.

"Pemilik apartemen tidak perlu membeli mobil atau motor sehingga dapat mengurangi cost of living," kata Aldi dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Aldi mengatakan belajar dari kota-kota lain di dunia, konsep apartemen yang dekat dengan stasiun MRT mempunyai level premium 20 persen lebih tinggi dibanding hunian jaraknya jauh. 

Kondisi ini juga  turut mempengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan properti. Investor akan cenderung melirik pengembang properti dengan diversifikasi produk yang baik dan keunikan model bisnis, termasuk properti berbasis transportasi massal.

Salah satu pengembang yang fokus mengembangkan kawasan dan hunian berbasis transportasi massal adalah PT Adhi Commuter Properti (ADCP).

Anak usaha PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) tersebut mengembangkan berbagai proyek hunian yang dekat dengan stasiun LRT.

Saat dimintai tanggapan, Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Adi Sampurno menyambut baik perpanjangan insentif PPN-DTP rumah yang diberikan pemerintah.

Menurut Adi, ini akan menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis perusahaan. Situasi saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi investor memperoleh saham ADCP.

“Investor memiliki waktu untuk memperoleh saham di pasar perdana saat masa penawaran umum dan seluruh proyek sedang dalam tahap pengembangan. Jadi, ada potensi ruang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya,” kata Adi.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan, fundamental bisnis ADCP mayoritas adalah properti berkonsep TOD yang menempel di stasiun LRT Jabodebek. Peminat hunian ADCP saat ini dalam tren meningkat seiring progres pembangunan proyek LRT.

“Pengguna LRT, akan dimudahkan jika bertempat tinggal di hunian milik ADCP karena lokasinya dekat stasiun dan dilengkapi fasilitas penunjang gaya hidup masyarakat urban,” ujarnya.

Adi menambahkan, ADCP akan terus menjajaki berbagai opsi pembiayaan saat LRT beroperasi. Hal ini untuk menopang pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring, maupun pengembangan lahan baru.

ADCP memiliki portofolio kuat dari proyek TOD baik eksisting maupun baru yang terletak di Jabodetabek. Seluruh kawasan itu memiliki total unit lebih dari 54.000 unit, dengan land bank sebesar 140 hektar.

Mulai dari LRT City Bekasi–Eastern Green, LRT City Bekasi-Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Grand Central Bogor- Member of LRT City, Cisauk Point-Member of LRT City, Oase Park-Member of LRT City.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com