Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Kawasan TOD Bisa Pangkas Emisi Karbon di Jakarta

Kompas.com - 27/11/2021, 12:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan transit terpadu memiliki banyak keuntungan bagi masyarakat kota Jakarta. 

Salah satunya manfaat nyata yang langsung bisa dirasakan adalah dapat membantu mengurangi emisi karbon dari motor atau mobil. 

Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director PDW Architects Prasetyoadi dalam paparanya pada acara Webinar, “Transit Oriented re-Development & Pengaruhnya terhadap transformasi ruang kota.

Menurut Tiyok, sapan akbrab Prasetyoadi, TOD ini dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan dan ruang public.

Baca juga: TOD Dianggap sebagai Konsep Hunian Masa Depan Masyarakat Jabodebek

Dalam pembangunan kawasan TOD maka terdapat 8 prinsip yang wajid dimiliki dalam kawasan dimaksud.

“Kawasan TOD harus mengutamakan fungsi campuran, berada di daerah kepadatan tinggi serta menjadi lebih terkoneksi sehingga tidak mendorong orang menggunakan transportasi pribadi,” jelas Tiyok.

Bahkan ia mengatakan kualitas hidup orang-orang yang tinggal di kawasan TOD di negara lain jauh lebih baik karena kualitas lingkungan juga lebih baik.

Tiyok mengatakan kehadiran TOD dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bila semua orang menggunakan transportasi publik, maka baik orang kaya ataupun miskin, akan membayar tarif yang sama serta mendapat fasiltias yang serupa.

“Pengurangan emisi karbon ini bisa menjadi keuntungan besar dari kehadiran TOD. Bila orang memilih bepergian dengan kendaraan umum berbasis rel, maka akan mengurangi polusi udara,” tambahnya.

Kawasan TOD juga bisa menjadi peluang bisnis baru terutama bagi yang ingin mengembangkan usaha. Terlebih akan banyak datang peluang dan bisnis baru yang pasti muncul.

“Nilai properti di kawasan TOD juga akan terus bertamabah tiap tahunnya dan bisa menjadi investasi yang baik. Ini sudah terbukti di Singapura dan Hongkong,” tandas Prasetyoadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com