Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Rumah DP 0 Rupiah, Janji Kampanye Anies yang Tak Diminati

Kompas.com - 08/02/2022, 19:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Pada awal masa jabatannya, Anies memasang target bisa menyediakan 300.000 rumah dalam lima tahun, atau 60.000 rumah per tahun.

Namun, dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021, tidak muncul anggaran untuk pembangunan rumah DP Rp 0.

Meski tidak ada anggaran pembangunan, namun Pemprov DKI terus melakukan pengadaan lahan untuk pembangunan rusunami baru.

Program ini juga mendapat kritikan tajam dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta pada bulan Oktober 2021 lalu.

Anggota Fraksi PSI William Aditya Sarana mengatakan, dari 300.000 rumah yang ditargetkan Anies, yang terealisasi hanya 0,3 persen.

"Realisasi hingga tahun 2020 tidak sampai seribu unit, atau kurang dari 0,3 persen dan hingga kini belum ada upaya dari Pak Gubernur untuk mempercepat pencapaian program ini," kata William dalam rapat tersebut.

Dapat Keluhan

Hasil pembangunan rusunami juga ternyata mendapatkan kritik di lapangan. Salah satu penghuni rusunami di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Mohammad Faisal (27), mengeluhkan banyaknya masalah yang terjadi di rusun tersebut.

Menurut Faisal, rusun yang terdiri dari 21 lantai tersebut hanya memiliki dua lift untuk penghuni.

Selain jumlahnya yang terbatas, lift tersebut juga sering mengalami kerusakan, sehingga antrean pengguna lift tidak dapat dihindari.

“Lumayan mengganggu kalau yang dibuka satu lift saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Faisal mengatakan, listrik di rusunami itu pernah padam hingga lima kali dalam waktu dua minggu padahal ia membutuhkan aliran listrik demi bekerja.

Turunkan Target

Melihat kondisi yang ada, pemerintah DKI Jakarta akhirnya menurunkan target pembangunan rumah DP 0 Rupiah sebanyak 95,5 persen dari target awal.

Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan alasan untuk mengurangi target tersebut adalah kemampuan DKI di bidang pembangunan infastruktur yang merosot akibat pandemi Covid-19.

Tadinya, Pemprov DKI berencana membangun 232.000 unit rumah dengan skema pembelian DP 0 rupiah. Kini, targetnya berubah menjadi 10.000 unit saja.

Pemangkasan itu tercantum dalam draft perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan oleh Pemprov DKI ke DPRD DKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com