Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Keunggulan Rumput Hybrid JIS dan Cara Merawatnya yang Unik

Kompas.com - 08/02/2022, 10:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Jakarta International Stadium (JIS) menawarkan sejumlah hal baru bila dibandingkan dengan stadion-stadion lain di Indonesia.

Salah satunya, penggunaan rumput hybrid yang merupakan perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami. Rumput ini ditanam di lapangan latih dan lapangan utama JIS.

JIS disebut akan menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid dan bersanding dengan sejumlah stadion sepak bola berstandar internasional di Eropa.

Seperti Allianz Arena Stadium milik klub sepakbola Jerman Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, hingga Tottenham Hotspur Stadium di London.

Baca juga: Menilik Venue Final AFF 2020, Stadion dengan Kubah Terbesar di Dunia

Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA. Termasuk campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.

Komposisi rumput hybrid JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, untuk rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah berpengalaman dan khusus membuat rumput sepak bola.

Terdapat beberapa alasan JIS menggunakan rumput hybrid. Tidak hanya tentang tren lapangan sepak bola modern.

Rumput lapangan Jakarta International Stadium seperti terlihat pada Selasa (18/1/2022).KOMPAS.com/Firzie A. Idris Rumput lapangan Jakarta International Stadium seperti terlihat pada Selasa (18/1/2022).
Pertama, lapangan dengan rumput hybrid memiliki daya tahan tiga kali lipat dibandingkan rumput lapangan pada umumnya. 

Artinya, lapangan JIS dapat digunakan untuk rentang waktu yang lebih lama hingga 1.000 jam pertandingan. 

"Jadi jauh berbeda jika dibandingkan hanya menggunakan rumput natural saja itu hanya 300 jam pertandingan," ujar Project Manager JIS Arry Wibowo.

Kedua, rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.

Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik. Bisa digunakan untuk dua kali pertandingan sepakbola berskala internasional dalam satu hari.

Alasan ketiga, rumput hybrid sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Mengingat lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta.

Terakhir, penggunaan rumput hybrid akan membuat biaya pemeliharaan lebih efektif dan terjangkau. Sesuai rekomendasi dari FIFA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com