Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Dibangun, Ini Profil Bendungan Kolhua di Nusa Tenggara Timur

Kompas.com - 05/02/2022, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Bendungan Kolhua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rencananya pelaksanaan konstruksi bendungan akan dimulai pada tahun 2022.

Pembangunan bendungan tersebut merupakan bentuk dukungan program ketahanan pangan dan ketersediaan air untuk wilayah NTT.

Secara administrasi, Bendungan Kolhua berada di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa dengan kebutuhan lahan seluas 118,86 hektar.

Adapun sumber air bendungan berasal dari Sungai Liliba dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 22,83 kilometer persegi.

Baca juga: Bendungan Kolhua, Pengendali Banjir Wilayah Hilir Kota Kupang

Bendungan Kolhua didesain dengan Tipe Urugan Zontal Inti Tegak setinggi 44 meter dan lebar puncak sekitar 10 meter.

Dengan kapasitas tampung 6,646 juta meter kubik, Bendungan Kolhua nantinya akan memiliki luas genangan sekitar 69,76 hektar untuk mendukung kebutuhan air Kota Kupang sebesar 150,55 liter per detik.

Bendungan ini juga diproyeksikan dapat dimanfaatkan sebagai infrastuktur pengendali banjir wilayah hilir Kota Kupang dengan mereduksi banjir sebesar 304,53 meter kubik per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan destinasi pariwisata perkotaan.

Diketahui bahwa Bendungan Kolhua akan menjadi bendungan ke tujuh yang dibangun oleh Kementerian PUPR di Provinsi NTT sejak tahun 2015.

Sebelumnya, pemerintah telah meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang tahun 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019 dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka di tahun 2021.

Kemudian terdapat beberapa bendungan yang juga masih dalam tahap penyelesaian, antara lain Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dengan progres sebesar 33,54 persen,

Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan 49,08 persen dan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo 1,42 persen.

Sedangkan untuk pembangunan Bendungan Kolhoa, saat ini masih dalam proses pelaksanaan studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan telah menyelesaikan studi kelayakan.

Terkait hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri Basuki, dilansir dari laman Kementerian PUPR, Minggu (5/2/2022).

Tidak hanya itu, Bendungan Kolhua juga diharapkan mampu melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui jaringan air baku dan Instalasi Pengolahan Air (IPA).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com