Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penurunan Muka Tanah, Pluit Disebut Paling Parah

Kompas.com - 05/10/2021, 18:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, kawasan Pluit, di Jakarta Utara, merupakan wilayah dengan penurunan muka tanah paling parah.

"Itu yang paling parah kalau kita lihat ada di daerah Pluit Jakarta Utara. Karena lokasinya dekat dengan pesisir laut, juga banyak air tanah yang diambil di sana," kata Basuki di kantor Kementerian PUPR, Selasa (05/10/2021).

Oleh karena itu, Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mengurangi eksploitasi dan penggunaan air tanah. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah agar Jakarta tidak tenggelam.

Baca juga: Perhatian, Warga Jakarta Bakal Dilarang Gunakan Air Tanah

Dia mengatakan, isu mengenai tenggelamnya Jakarta atau terjadinya penurunan muka tanah di ibu kota sejatinya telah lama dibahas.

Sejumlah kajian menyebutkan bahwa Jakarta terus mengalami penurunan permukaan tanah mencapai 10 sentimeter hingga 12 sentimeter per tahun.

Basuki menjelaskan beberapa kota di sejumlah negara juga telah mengambil kebijakan mencegah penggunaan air tanah.

Sebut saja Bangkok di Thailand dan Tokyo di Jepang juga telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan pengambilan air tanah.

Hal ini karena air di dalam tanah sangat penting, berfungsi untuk mengisi rongga tanah yang kosong.

Namun, untuk menghentikan pengambilan air tanah tentu harus diiringi dengan stok air bersih yang merata untuk masyarakat yaitu dengan cara penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Baca juga: 31 Proyek Properti Berdiri di Wilayah yang Tanahnya Turun Paling Tajam

"Harus ada suplai air yang cukup dulu di Jakarta, baru bisa regulasi atau pak Gubernur DKI Anies Baswedan bisa bilang stop penggunaan air tanah. Makanya kita buat waduk di Karian di Banten, untuk suplai air minum di Tangerang dan Jakarta, juga ada di Jatiluhur 1 dan Jatiluhur 2,” tutur Basuki.

Sampai saat ini, sumber air bersih di Jakarta hanya berasal dari satu waduk di Tarum Barat. Waduk tersebut tidak cukup untuk memberikan akses air bersih ke seluruh warga Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com