9 Tahun Tak Membuka Laporan Keuangan Pengelolaan Apartemen Tamansari Semanggi, Wika Realty Disomasi Penghuni

Konflik antara PT Wika Realty dan penghuni/pemilik serta pengurus P3SRS ATS berawal dari pengelolaan yang dianggap tidak profesional, transparan, dan akuntabel.

Padahal, menurut Rudi Darmawan, pemilik unit di lantai 5 dan 6 ATS, pemilik dan penghuni ATS terus ditagih service charge secara rutin.

"Namun, peruntukannya tidak jelas. Masih terjadi kerusakan di area-area bersama, benda bersama, dan juga utilitas," jelas Rudi.

Dosa lainnya dari PT Wika Realty adalah tak kunjung meresmikan pengurus P3SRS baru dengan alasan harus menunggu pengesahan dari Gubernur DKI Jakarta.

Padahal, pembentukan awal P3SRS adalah modal dasar yang dijanjikan oleh pengembang.

"Tetapi hal ini tidak pernah terwujud, hingga saya diminta pengembang untuk menagih pemilik unit yang belum membayar iuran service charge sebagai biaya pembentukan P3SRS," kata Rudi.

Menanggapi hal ini Corporate Secretary PT Wika Realty Wijanarko Yuwono membantah telah mengabaikan tuntutan penghuni dan pemilik ATS.

Menurut Wijanarko, pihaknya telah mengadakan rapat pada tanggal 27 Juli 2021 untuk membahas keluhan-keluhan yang disampaikan penghuni dan pemilik.

"Kami telah menjembatani keluhan penghuni dan pemilik ATS terkait beberapa proses pelaporan perbaikan perawatan, jadwal, papan koran dan tempat yang dikomersilkan," kata Wijanarko kepada Kompas.com, Rabu (4/8/2021).

Dia berharap ke depan, pengelola dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, dan P3SRS terbentuk untuk mewadahi suara-suara atau aspirasi-aspirasi warga secara jelas.