Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado Punya Cerita, Tiga Pengembang Beradu Proyek di Semester Dua

Kompas.com - 24/06/2021, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kalah dengan Jabodetabek yang merupakan sentra dan benchmark pengembangan properti di Indonesia, Manado kini makin diminati investor.

Hal ini tak lain karena pengembangan sejumlah infrastruktur dan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sulawesi Utara yang tengah digeber Pemerintah.

Sebut saja, Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 40 kilometer yang merupakan jalan tol terpanjang di Pulau Sulawesi dengan nilai investasi mencapai Rp 5,12 triliun.

Kemudian KEK Bitung yang dibangun di area seluas 534 hektar, ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja.

Baca juga: Rumah Koleksi Desainer Seharga Rp 561 Juta Ini Bisa Dibeli Tanpa DP

Selanjutnya KEK Pariwisata Likupang dengan tahap awal pengembangan membutuhkan investasi senilai Rp 2,22 triliun.

Associate Director Ciputra Group Sinyo Pelealu mengakui, meskipun tidak langsung, namun kehadiran proyek-proyek infrastruktur tersebut berdampak pada meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki rumah di Manado.

"Kehadiran infrastruktur tersebut, terutama Jalan Tol Manado-Bitung seperti Tol Jagorawi. Orang Bogor akan beli rumah di Jakarta. Nah, demikian halnya dengan orang Bitung yang tertarik beli rumah di Manado," ujar Sinyo kepada Kompas.com, Selasa (22/06/2021).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.Kementerian ATR/BPN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Terbukti, infrastruktur telah menjadi katalisator bagi penjualan CitraLand Winangun Manado yang tumbuh dua kali lipat lebih tinggi selama Januari-Mei 2021 dibanding periode yang sama tahun 2020.

Pada Kuartal I tersebut, CitraLand Winangun Manado mampu meraup penjualan Rp 38 miliar dari total target Rp 50 miliar.

Baca juga: Menginap di Homestay Manado-Likupang Cuma Rp 200.000 Per Malam

Hal senada dialami poyek Grand Kawanua International City yang dibesut AKR Land Development.

Menurut Presiden Direktur AKR Land Development Thomas Go, selama Kuartal I-2021 proyek ini telah berkontribusi terhadap penjualan total Perusahaan senilai Rp 150 miliar.

"Rumah-rumah di Grand Kawanua International City dibanderol dengan rentang harga mulai dari Rp 665 jutaan," ungkap Thomas.

Segmen Rp 500 juta-Rp 1 miliar inilah yang paling diminati masyarakat, sebagaimana survei Bank Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan penjualan secara tahunan sebesar 25,86 persen. Tertinggi di antara tipe lainnya.

Dan Manado tercatat mengalami pertumbuhan harga paling tinggi secara tahunan yakni 4,63 persen, sedangkan secara kuartalan tumbuh 2,44 persen pada Kuartal I-2021 dibanding Kuartal IV-2020.

Thomas menambahkan, tingginya kontribusi penjualan Grand Kawanua International City ini karena demand pasar Manado terhitung tinggi.

Selain dari pasar domestik yang merupakan profesional muda, karyawan, pegawai negeri, dan pengusaha, permintaan tersebut juga berasal dari realisasi investasi penanam modal asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI).

AKR Grand Kawanua International CityAKR Land AKR Grand Kawanua International City
"Sebagian besar untuk sektor pertambangan, seperti emas, dan juga komoditas hasil bumi lainnya. Mereka mempekerjakan banyak karyawan yang tentunya butuh hunian," imbuh Thomas.

Pernyataan Thomas bukan isapan jempol. Karena melansir data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Utara, realisasi investasi PMA untuk Kuartal I-2021 lebih besar dibanding Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yakni sebesar Rp 1,18 triliun untuk 401 proyek.

Sementara realisasi dan PMDN senilai Rp 0,53 triliun untuk 64 proyek.

Proyek baru

Merespons antusiasme pasar Manado, Ciputra Group berencana membuka proyek baru bertajuk CitraLand Kairagi Manado pada Semester II-2021.

Baca juga: Demi Destinasi Wisata Super Prioritas Manado-Bitung-Likupang, Infrastruktur Dikebut

Menurut Sinyo, saat ini perusahaan tengah mempersiapkan perizinan dan mulai pengembangan lahan.

"Setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan rumah contoh," imbuh Sinyo.

Proyek baru ini akan dibanderol dengan harga lebih tinggi ketimbang prekuelnya, yakni di atas Rp 1 miliar.

Meski produk yang menguasai pasar Manado masih didominasi kelas di bawah harga Rp 1 miliar, namun pasar yang mampu mengakses rumah dengan harga di atasnya sangat menjanjikan.

Mereka, kata Sinyo, banyak yang tinggal di CitraLand Winangun. 

Captive market lainnya adalah orang-orang kaya, yang saat ini masih banyak tinggal di ruko dan sejumlah kawasan permukiman lama yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi langganan banjir.

"Mestinya segmen ini akan mulai berpaling ke kawasan-kawasan perumahan yangg telah terbukti menjadi pemukiman yang lebih aman dan nyaman," ucap Sinyo.

Rumah tipe Britney di CitraLand, Manado, Sulawesi UtaraCiputra Group Rumah tipe Britney di CitraLand, Manado, Sulawesi Utara
Sementara AKR Land Development akan membuka dua kluster baru yakni Beryl dan Grand Viola 3.

Klaster Grand Viola 3 dan Beryl terdiri dari rumah-rumah dua lantai modern minimalis dengan desasin yang mengakomodasi kebutuhan terkini, yakni arsitektur berlanggam Skandinavian.

"Desain kami memungkinkan cahaya matahari masuk dengan berlimpah dan menjamin terjadinya air flow di setiap rumah sehingga mengikuti tren terkini healthy living pada era pandemi," sebut Thomas.

Pengembang properti skala Nasional lain yang juga menggarap pasar Manado adalah Lippo Group.

Hanya, berbeda dengan dua kompatriot lainnya, Lippo sudah lebih dulu mencuri start dengan produk Holland Village Designer Homes Collection.

Baca juga: Tempat Pemrosesan Akhir Dibangun di Destinasi Super Prioritas Manado-Likupang

Rumah menengah dengan jumlah terbatas 127 unit ini memang ditujukan khusus untuk pasar Manado.

Chief Operating Officer LPKR Rudy Halim mengatakan, sejak dipasarkan secara resmi pada Sabtu (19/06/2021), sudah terserap 94 unit.

"Kami mematok Holland Village Designer Homes Collection dengan harga mulai dari Rp 561 juta,' ujar Rudy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/06/2021).

Selain ketiga pengembang ini, terdapat nama-nama besar lainnya yang ikut meraup peruntungan di bumi Minahasa.

Mereka adalah PT Wika Realty, PT PP Properti Tbk, Paramount Land, dan lain-lain. Kehadiran sejumlah pengembang tersebut merefleksikan peluang besar pasar Manado. 

Ke depan, kata Sinyo, masyarakat yang sudah cukup teredukasi bahwa tinggal di kawasan perumahan modern dibanding tradisional, akan menyambut antusias produk-produk baru.

Karena itulah, dia berani menargetkan pendapatan dari Tahap Pertama CitraLand Kairagi senilai Rp 100 miliar.

"Karena perumahan modern menawarkan kenyamanan dan keamanan, yang tidak bisa diperoleh di rumah-rumah tradisional," tuntas Sinyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com