Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda NTT Diminta Siapkan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana Alam

Kompas.com - 12/04/2021, 22:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah daerah (pemda) kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur (NTT), diminta untuk menyiapkan lahan relokasi bagi warga yang terdampak bencana alam Siklon Seroja serta longsor dan banjir.

Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi menyampaikan hal itu saat memberikan keterangan pers di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT di ula El Tari, Senin (12/4/2021).

"Kami minta pada pemkab dan pemkot agar segera memberikan data korban-korban yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat. Juga segera menyiapkan lahan bagi para korban sehingga bisa direlokasi. Ini dibiayai oleh pemerintah pusat," kata Josef.

Pemkab dan pemkot juga harus segera melakukan koordinasi Kantor Wilayah BPN agar masyarakat yang direlokasi tersebut tidak kesulitan dalam mengurus sertifikat tanah.

Baca juga: 2.000 Rumah Risha Dibangun di NTT dan NTB Pasca-bencana

Josef menginginkan pembangunan relokasi ini dipercepat mengingat banyak warga yang harus direlokasi dan ditangani dengan cepat.

Melalui BNPB, dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp 500.000 per bulan akan diberikan untuk setiap kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam.

Hingga saat ini, masyarakat di kawasan Pantar, Kabupaten Alor, dan Oepoli, Kabupaten Kupang, masih terisolasi karena longsor dan jembatan putus.

"Tadi kami sudah bawa bantuan. Serta di Oepoli ada jembatan yang putus dan masyarakat tidak bisa melewati sungai.Kami juga bawa dokter dan obat-obataan untuk bantu mereka di sana," jelasnya.

Josef sangat mengapresiasi perhatian Pemerintah Pusat terhadap bencana alam di NTT.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang sudah datang dan melihat langsung lokasi bencana dan iuga jajaran kementerian yang sudah memberikan bantuan," tuntas dia.

Salam,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com