Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Bangun Kota Pintar Bebas Kendaraan Berbasis AI

Kompas.com - 14/01/2021, 11:04 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi bakal membangun kota pintar yang digerakkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan dapat menampung populasi hingga satu juta orang.

Putera mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyampaikan hal itu dalam sebuah video seperti dikutip dari Dezeen, Kamis (14/01/2021).

Mega city ini dirancang sepanjang 170 kilometer yang jika ditarik garis lurus bakal membentang dari Arab Saudi, Yordania, hingga Mesir.

Menariknya, kota linear ini tidak akan memiliki jalan utama untuk kendaraan pribadi, dan semua penduduk tinggal dalam jarak lima menit berjalan kaki dari fasilitas publik.

Bin Salman mengumumkan rencana untuk The Line dalam sebuah video di mana dia menggambarkannya sebagai "revolusi peradaban yang mengutamakan manusia."

Baca juga: Champs-Élysées, Jalan Paling Popular Se-Dunia Bakal Disulap Jadi Taman

Kota ini juga akan terdiri dari komunitas-komunitas yang saling terhubung yang disebut "modul kota", menghubungkan pantai Laut Merah dengan barat laut Arab Saudi.

Pembangunannya ditaksir akan menelan biaya sebesar 500 miliar dolar atau setara Rp 70 triliun.

Energi terbarukan dan tak ada jalur untuk kendaraan

Menurut Bin Salman yang juga merupakan ketua dewan direksi perusahaan pelaksana proyeksi Neom, pembangunan The Line akan dimulai pada kuartal pertama 2021.

Kota ini tidak akan mengakomodasi infrastruktur jalan untuk kendaraan pribadi, dengan semua yang dibutuhkan penghuninya dapat diakses dalam lima menit berjalan kaki.

"Transportasi berkecepatan tinggi, utilitas, infrastruktur digital, dan logistik akan diintegrasikan dengan mulus di ruang khusus yang berjalan dalam lapisan tak terlihat di sepanjang The Line," kata bin Salman.

Pembangunannya ditaksir akan menelan biaya sebesar 500 miliar dolar atau setara Rp 70 triliun.
Dezeen Pembangunannya ditaksir akan menelan biaya sebesar 500 miliar dolar atau setara Rp 70 triliun.
Untuk mendukung mobilisasi masyakarat, The Line akan dilengkapi transportasi publik yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI), jalur metro, dan transportasi barang berkecepatan tinggi yang terletak di bawah tanah.

Di atas permukaan tanah akan menjadi "lapisan pejalan kaki" yang didukung oleh dua lapisan bawah tanah, satu tingkat infrastruktur "lapisan layanan" langsung di bawah tanah dan "lapisan tulang belakang" di tingkat yang lebih rendah untuk transportasi.

Tulang punggung ini akan menghubungkan komunitas berbeda, yang menurut perkiraan Neom akan menampung satu juta penduduk dan membentang sepanjang 170 kilometer.

Menurut Neom, transportasi dari satu ujung The Line ke ujung lainnya tidak akan memakan waktu lebih dari 20 menit,

Bin Salman memposisikan proyek tersebut sebagai jawaban atas masalah polusi dan kecelakaan lalu lintas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com