Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arab Saudi Bangun Kota Pintar Bebas Kendaraan Berbasis AI

Putera mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyampaikan hal itu dalam sebuah video seperti dikutip dari Dezeen, Kamis (14/01/2021).

Mega city ini dirancang sepanjang 170 kilometer yang jika ditarik garis lurus bakal membentang dari Arab Saudi, Yordania, hingga Mesir.

Menariknya, kota linear ini tidak akan memiliki jalan utama untuk kendaraan pribadi, dan semua penduduk tinggal dalam jarak lima menit berjalan kaki dari fasilitas publik.

Bin Salman mengumumkan rencana untuk The Line dalam sebuah video di mana dia menggambarkannya sebagai "revolusi peradaban yang mengutamakan manusia."

Kota ini juga akan terdiri dari komunitas-komunitas yang saling terhubung yang disebut "modul kota", menghubungkan pantai Laut Merah dengan barat laut Arab Saudi.

Pembangunannya ditaksir akan menelan biaya sebesar 500 miliar dolar atau setara Rp 70 triliun.

Energi terbarukan dan tak ada jalur untuk kendaraan

Menurut Bin Salman yang juga merupakan ketua dewan direksi perusahaan pelaksana proyeksi Neom, pembangunan The Line akan dimulai pada kuartal pertama 2021.

Kota ini tidak akan mengakomodasi infrastruktur jalan untuk kendaraan pribadi, dengan semua yang dibutuhkan penghuninya dapat diakses dalam lima menit berjalan kaki.

"Transportasi berkecepatan tinggi, utilitas, infrastruktur digital, dan logistik akan diintegrasikan dengan mulus di ruang khusus yang berjalan dalam lapisan tak terlihat di sepanjang The Line," kata bin Salman.

Di atas permukaan tanah akan menjadi "lapisan pejalan kaki" yang didukung oleh dua lapisan bawah tanah, satu tingkat infrastruktur "lapisan layanan" langsung di bawah tanah dan "lapisan tulang belakang" di tingkat yang lebih rendah untuk transportasi.

Tulang punggung ini akan menghubungkan komunitas berbeda, yang menurut perkiraan Neom akan menampung satu juta penduduk dan membentang sepanjang 170 kilometer.

Menurut Neom, transportasi dari satu ujung The Line ke ujung lainnya tidak akan memakan waktu lebih dari 20 menit,

Bin Salman memposisikan proyek tersebut sebagai jawaban atas masalah polusi dan kecelakaan lalu lintas.

"Pada 2050, durasi perjalanan menjadi dua kali lipat. Dan pada 2050 satu miliar orang harus pindah karena meningkatnya emisi CO2 dan permukaan laut. 90 persen orang menghirup udara yang tercemar," kata Neom.

"Mengapa kita harus mengorbankan alam demi pembangunan? Mengapa tujuh juta orang meninggal setiap tahun karena polusi? Mengapa kita harus kehilangan satu juta orang setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas?" dia menambahkan.

Neom mengatakan, komunitas yang tinggal di kota ini akan menjadi "kognitif" dan didukung oleh AI, yang akan "terus mempelajari cara prediktif untuk membuat hidup lebih mudah".

"Diperkirakan 90 persen dari data yang tersedia akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan infrastruktur jauh melebihi 1 persen yang biasanya digunakan di kota pintar yang ada," tambahnya.

Bangunan-bangunan yang ada akan menjadi karbon-positif dan didukung oleh energi bersih.

The Line sendiri telah diumumkan secara resmi pada 2017 dan merupakan bagian dari Visi 2030 Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada minyak.

Area tersebut akan dihuni oleh lebih banyak robot daripada manusia, dan didukung oleh panel surya dan energi angin.

Berikut videonya:

https://www.kompas.com/properti/read/2021/01/14/110426221/arab-saudi-bangun-kota-pintar-bebas-kendaraan-berbasis-ai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke