Jepang, China, dan Korsel Bakal Pimpin Pemulihan Investasi Properti

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga negara di Asia Timur akan memimpin pemulihan investasi properti di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2021.

Ketiga negara Asia Timur tersebut yakni, China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel).

CEO Capital Markets Asia-Pacific Jones Lang LaSalle (JLL) Stuart Crow mengatakan hal itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/12/2020).

"Jepang, China, dan Korea Selatan berkontribusi sebesar tiga perempat dari keseluruhan aktivitas transaksi pada tahun 2021," kata Stuart.

Ketiga negara Asia Timur diprediksi memimpin pemulihan investasi properti ini karena didorong oleh beberapa hal.

Di antaranya penanganan virus Covid-19 yang efektif, kinerja ekonomi dinilai tangguh, serta memiliki kekuatan sumber modal domestik.

Sebagaimana diketahui, volume investasi properti di kawasan Asia-Pasifik diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 15 sampai 20 persen pada tahun 2021.

Baca juga: Sektor Logistik Naik Daun, Volume Investasi Properti Bakal Melonjak 20 Persen

Fenomena ini terjadi lantaran adanya peningkatan minat investor terhadap aset logistik dan aset-aset alternatif seperti pusat data dan hunian vertikal atau tempat tinggal yang disewakan.

Selain minat investor terhadap aset, investasi properti di kawasan Asia-Pasifik juga meningkat karena terdapat permintaan terhadap ruang ramah lingkungan serta nyaman.

Investasi properti pada sektor hotel, ritel, dan perkantoran juga akan meningkat pesat pada tahun depan. 

Hal ini disebabkan seiring dimulainya kembali rencana bisnis dan penerapan strategi penggunaan aset terukur oleh para investor di tengah momentum pemulihan ekonomi.

Meski Pandemi Covid-19 memaksa karyawan bekerja dari rumah, ruang perkantoran akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi operasional perusahaan.

Sebagai respon terhadap perubahan akibat Pandemi Covid-19, ruang perkantoran nantinya akan mengalami redesign (desain ulang).

Tentunya, ini untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan, memungkinkan untuk penerapan jaga jarak sosial, serta mengakomosi banyak ruang kolaborasi.