Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia di Antara Penerapan MLFF Berbasis Satelit dan Pasar Asia Pasifik

Kompas.com - 17/11/2020, 18:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Pemenang tender akan diumumkan pada Selasa, 5 Januari 2021 mendatang. Sementara saat ini tengah dilakukan evaluasi dokumen penawaran sampul I dan sampul II selama periode November hingga 16 Desember 2020.

Pemberian kesempatan kepada pemrakarsa, dalam hal ini Roatex Ltd Zrt, untuk menyamakan penawaran akan digelar selama lima hari yang dimulai tanggal 17 Desember hingga 23 Desember 2020.

Periode sanggahan terhadap hasil pelelangan dilaksanakan pada 6-12 Januari 2021 atau enam hari.

Selanjutnya akan diterbitkan surat keputusan pemenang lelang pada 15 Januari 2021 jika tidak ada sanggahan dari para peserta lelang.

Baca juga: BPJT Pastikan Tarif Tol Tak Berubah Saat Sistem Transaksi MLFF Diterapkan

Proyek MLFF berbasis GNSS ini dianggap jumbo dan menarik karena populasi kendaraan di Indonesia terus meningkat.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyebutkan, jumlah mobil penumpang di Indonesia mencapai 16.440.987 unit.

Jika setahun jumlah populasi kendaraan berpenumpang bertambah 1 juta unit, maka dalam tiga tahun ke depan atau saat sistem MLFF berbasis GNSS diterapkan secara penuh, akan mencapai sekitar 19,4 juta unit.

Sementara panjang jalan tol yang akan beroperasi hingga 2024 mendatang mencapai 4.800 kilometer.

Tak mengherankan jika Roatex Ltd Zrt Hongaria dan trio konsorsium Rusia melirik Indonesia.

Bahkan Roatex ditunjuk sebagai pemrakarsa pada 31 Oktober 2019 lalu dan memiliki Hak Menyamakan Penawaran (right to match).

Tarif Tol Tidak Berubah

Gerbang Tol (GT) Dumai Tol Pekanbaru-Dumai.Dok. PT Hutama Karya (Persero). Gerbang Tol (GT) Dumai Tol Pekanbaru-Dumai.
Danang memastikan sistem transaksi MLFF berbasis GNSS ini akan meningkatkan efisiensi biaya operasional bagi badan usaha jalan tol (BUJT).

Dengan penerapan sistem ini, lanjut dia, BUJT akan menikmati penghematan biaya operasi dan masyarakat pengguna jalan tol akan diuntungkan.

Demikian halnya dengan badan usaha pelaksana (BUP) MLFF. Mereka dibayar oleh Pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) yang ditugaskan sesuai mekanisme Perjanjian Pembayaran Biaya Layanan.

"Tidak ada biaya yang dibebankan kepada pengguna jalan tol, tidak di-top up ke kartu tol elektronik. Tetapi dari efisiensi gain BUJT," imbuh Danang.

Dengan demikian, tidak ada perubahan tarif tol seiring penerapan sistem transaksi berbasis MLFF ini.

Lebih jauh Danang menjelaskan, terdapat dua komponen dalam penerapan sistem transaksi tol ini, pertama adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak atau sistem teknologinya.

"Prinsipnya, jika ada perintah dari BPJT dan terdapat akibat atas implementasi MLFF pasti diperhitungkan. Setiap tambahan investasi, kalau masuk dalam business plan kan selalu ada persetujuan dari kami," tegas Danang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com