Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Batang Sorgum Bisa Hasilkan Gula dan Kecap, Peminatnya Masih Minim

Salah satunya bagian batang yang bisa diolah menjadi bahan baku gula dan kecap.

Dewan Pakar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bangka Belitung Deddy Hartady mengatakan, sorgum merupakan tanaman sumber pangan alternatif yang perlu dikembangkan.

Selain biji sorgum, bagian batang sejak lama telah dimanfaatkan untuk bahan baku gula.

"Batang sorgum yang panjangnya rata-rata dua meter mengandung gula. Untuk satu liter cairan gula diperlukan sekitar 10 batang sorgum," kata Deddy saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkalpinang, Kamis (19/10/2023).

Antara lain bisa dalam bentuk gula pasir, gula aren dan gula cair. Khusus untuk gula cair, sifatnya yang kental sekilas lebih mirip dengan madu.

Sementara untuk pembuatan kecap, kata Deddy, bisa lebih murah karena tidak bergantung dengan pasokan kedelei.

"Saat ini dengan produksi yang terbatas, produk sorgum ini digunakan untuk konsumsi anak autis, autoimun serta mereka yang sedang diet," beber Deddy yang dijuluki jenderal sorgum.

Menurut Deddy, masa panen batang sorgum lebih cepat bila dibandingkan tebu.

Sorgum bisa dipanen dalam waktu 100 hari atau sekitar tiga bulan, sementara tebu membutuhkan waktu delapan bulan.

"Kalau bicara sorgum, semuanya bermanfaat. Bahkan kalau tidak diolah pun bisa jadi pakan ternak yang luar biasa," ujar Deddy.

Di Bangka Belitung sendiri, kata Deddy, masyarakat sudah memiliki pertanian tradisional seperti lada. Kemudian ada penambangan yang dianggap lebih cepat menghasilkan uang. Sehingga minat bertani atau mencoba varietas tanaman baru di kalangan masyarakat masih kurang.

"Kalau bicara bentangan alam, Bangka Belitung sebenarnya cocok untuk sorgum, karena banyak lahan kritis bekas penambangan yang harus dipulihkan. Sorgum bisa tumbuh di lahan kering dengan pengairan yang minim," ujar Deddy.

Saat ini penanaman sorgum di Bangka Belitung terus digiatkan. Kerja sama juga dilakukan dengan Universitas Bangka Belitung untuk penanaman di lahan pertanian kampus.

Tanaman yang mirip pohon jagung dan gandum itu juga dikenalkan pada masyarakat sebagai tanaman pekarangan dan kebun dengan luasan setengah sampai satu hektar. KTNA Bangka Belitung juga menjajaki kerja sama dengan Pemkab Bangka Barat dan Bangka Tengah untuk pengembangan sorgum di lahan kritis.

"Harga biji sorgum terendah Rp 5.000 per kilogram. Bagian lainnya juga bisa dimanfaatkan seperti batang untuk pembuatan gula," pungkas Deddy.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/10/20/223009821/meski-batang-sorgum-bisa-hasilkan-gula-dan-kecap-peminatnya-masih-minim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke