Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat Nilai Rusunami Bentuk Kegagalan Pemerintah dan Pengembang

"Kegagalannya kita lihat ada pada pemerintah daerah. Pengembang sekarang tidak ada yang mau bangun," ucap Panangian dikutip dari siaran pers, Kamis (5/10/2023).

Panangian mengungkapkan, penyebab pengembang tak ingin lagi membangun rusunami adalah harga jualnya yang dinilai terlalu murah.

Meskipun, ada beberapa rusunami yang berhasil dibangun seperti Kalibata City, Bassura, maupun Green Pramuka.

"Hal ini karena pemerintah tidak peduli, tidak hadir, tidak mau tahu, tidak pernah mikirin, termasuk pemerintah daerah," timpalnya.

Bahkan, kata Panangian, dia pun melihat bahwa rusunami seperti di Kalibata City dinilai gagal karena banyaknya spekulan.

"Yang tinggal di Kalibata City misalnya, seharusnya bukan orang yang punya mobil tiga. Yang gagal siapa? Ini kegagalan pemerintah dong, karena dia tidak atur dan awasi dengan benar,” ucapnya.

Untuk itu, apabila Pemerintah ingin menargetkan zero backlog (nol kekurangan) rumah pada tahun 2045, perlu dibangun 1,3 juta unit rumah setiap tahun dalam kurun 21 tahun mendatang.

"Ya, setidaknya kita butuh membangun sekitar 600.000 unit per tahun," jelas Panangian.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada kebutuhan 700.000 unit per tahun dari keluarga baru.

"Untuk memenuhi kebutuhan keluarga baru, berarti total rumah yang perlu dibangun setiap tahun seharusnya 1,3 juta unit," tuntasnya.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/10/07/070000921/pengamat-nilai-rusunami-bentuk-kegagalan-pemerintah-dan-pengembang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke