JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Serang-Panimbang.
Hal ini ditandai lewat pelelangan proyek Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 yang tercantum dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Tender proyek ini dibagi menjadi tiga paket, dengan rincian Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 Paket 1 senilai Rp 1,008 triliun, Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 Paket 2 senilai Rp 1,692 triliun, dan Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 Paket 3 senilai Rp 2,134 triliun.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, proyek Tol Serang-Panimbang masih kekurangan anggaran sekitar Rp 5 triliun.
"Jadi kita lagi cari pinjaman lewat pembiayaan loan atau pembiayaan dalam negeri," tutur Hedy saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI, Jakarta pada Rabu (6/9/2023).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat mengutarakan keoptimisannya terkait penyelesaian proyek Tol Serang-Panimbang.
"Serang-Panimbang iya (selesai konstruksinya pada tahun 2024)," ucap Basuki saat ditemui usai Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Dilansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pembangunan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer terbagi menjadi 3 seksi.
Meliputi, Seksi 1 sepanjang 26,50 kilometer yang menghubungkan Serang–Rangkasbitung dan telah beroperasi sejak 2021 lalu.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 kilometer menghubungkan Rangkasbitung–Cileles dengan progres konstruksi hingga awal Agustus 2023 mencapai 52,45 persen.
Proyek Seksi 1 dan 2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Wijaya Karya Serang Panimbang.
Selanjutnya Seksi 3 sepanjang 33 kilometer menjadi porsi pemerintah yang menghubungkan Cileles–Panimbang. Progres konstruksinya mencapai 13,84 persen.
https://www.kompas.com/properti/read/2023/09/26/083900421/tol-serang-panimbang-dilelang-rp-48-triliun-kelar-2024