Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembangunan TPA Sampah Regional di Babel Terganjal Penolakan Warga

Pemerintah Provinsi Babel kesulitan mencari lokasi karena adanya penolakan masyarakat.

Ketua DPRD Babel Herman Suhadi berharap, dinas terkait segera berkoordinasi untuk menentukan lokasi TPA.

"Kami akan bahas ini bersama Bappeda agar pembangunan TPA regional segera jalan," ujar Herman, Minggu (30/7/2023).

Herman mengungkapkan, pembangunan TPA regional diperlukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang terus menumpuk.

Sampah tersebut khususnya sampah rumah tangga yang ada di Kota Pangkalpinang.

Namun, pembangunan TPA kata Suherman, juga harus melihat kondisi masyarakat setempat.

"Komunikasi harus sampai ke masyarakat. Dengan adanya pembangunan seharusnya masyarakat diuntungkan dari segi lingkungan dan ekonomi," ujar Suherman.

"TPA regional ini dibiayai pemerintah pusat, sangat disayangkan kalau terus tertunda," tambah dia.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Babel Fery Insani mengatakan, TPA regional semula bakal dibangun di Bangka Tengah, namun batal karena ada penolakan masyarakat.

Kemudian, rencana pembangunan dialihkan ke Kabupaten Bangka yang tidak terlalu jauh dari Kota Pangkalpinang.

"Masih terus dikomunikasikan karena harus ada feasibility study dan tidak boleh dekat rumah sakit," ujar Fery.

Selain itu, pembangunan TPA juga akan mengakomodasi perkembangan teknologi pengelolaan sampah dan lingkungan terbaru sehingga membutuhkan waktu.

"Namun yang paling penting adanya dukungan masyarakat. Anggaran pembangunan sudah direncanakan dari pusat. Dalam penentuan lokasi dilakukan bagian PUPR," ucap Ferry.

Dari catatan Kompas.com, saat ini ada tiga lokasi alternatif untuk dibangun TPA yakni Jelutung Bangka Tengah, Sambung Giri dan Cengkong Abang Mendo Barat di Kabupaten Bangka.

Selain itu di Badau, Belitung juga masuk dalam proyeksi lokasi TPA regional.

Sejauh ini lokasi yang berdekatan dengan Kota Pangkalpinang menjadi prioritas karena besarnya volume sampah dan padatnya penduduk sebagai ibu kota provinsi.

Berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang 2020, produksi sampah diperkirakan mencapai 180,6 ton per hari.

Jumlah sampah yang terangkut ke TPA berkisar 167,110 ton per hari dan sampah yang diantar langsung ke TPA 11,550 ton per hari.

Sementara jumlah sampah yang terkelola mencapai 891,69 ton per hari dan yang tidak terangkut atau terkelola mencapai 1,6 ton per hari.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/07/31/073440821/pembangunan-tpa-sampah-regional-di-babel-terganjal-penolakan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke