Cerita Warga Lombok Tengah Dapat Bantuan Bedah Rumah Rp 20 Juta

Meskipun mereka berswadaya dalam proses pembangunannya, tapi BSPS berhasil membedah rumahnya yang semula tidak layak menjadi lebih layak huni.

Salah seorang warga penerima BSPS Nurjanah (47 tahun) yang tinggal di Dusun Bagik Nunggal, Kelurahan Teratak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah mengaku tidak pernah mengira bisa membangun rumahnya.

Sejak suaminya meniggal dunia, dirinya hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani sebesar Rp 25.000 setiap harinya.

"Saya dapat dana BSPS Rp 20 juta dan dibantu dana pembangunan rumah oleh anak saya yang bekerja sebagai TKI di Malaysia," tutur Nurjanah dikutip dari siaran pers, Selasa (11/7/2023).

Nurjanah bercerita, rumahnya dahulu terbuat dari bilik bambu dan kayu bekas serta lantai diplester seadanya.

Namun, setelah didampingi Tenaga Pendamping Lapangan (TFL) sekarang, rumahnya kini telah dicat tembok, dilantai keramik, serta memiliki kamar tidur.

Warga NTB lainnya dari Desa Aik Berik, Kecamatan Batuk Liang Utara, Kabupaten Lombok Tengah Muslim Khatib bekerja sebagai pembuat batako dengan penghasilan yang tidak menentu tergantung hasil penjualannya. Rumahnya pun dulu terbuat dari dinding triplek dan kayu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menerangkan, BSPS ini merupakan stimulan untuk masyarakat agar bisa lebih bersemangat dalam membangun hunian yang layak.

Berdasarkan data dari Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, total alokasi Program BSPS yang disalurkan di NTB Tahun 2023 berdasarkan Surat Keterangan (SK) Dirjen Perumahan Kementerian PUPR yang sudah terbit sebanyak 1.376 unit.

Adapun sebaran lokasinya berada di Kabupaten Lombok Tengah (459 unit), Lombok Barat (223 unit), Lombok Utara (88 unit), Lombok Timur (260 unit), Sumbawa Barat (18 unit), Kota Mataram (193 unit), Sumbawa (41 unit), Kota Bima (54 unit), maupun Kabupaten Bima (40 unit).