Pembangunan hunian vertikal menjadi solusi atas perkembangan penduduk yang cepat, khususnya di wilayah perkotaan dan ketersediaan lahan untuk perumahan tapak yang semakin terbatas.
Rusun yang dibangun pun tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga asrama bagi mahasiswa, santri di pondok pesantren, termasuk untuk ASN, TNI, dan Polri.
"Kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Sejak tahun 2015 hingga 2021, Kementerian PUPR tercatat telah membangun 56.639 unit rusun di berbagai wilayah Indonesia.
Jumlah tersebut sebagaimana dikutip dari situs Open Data Kementerian PUPR.
Dari jumlah itu, terdapat pula tiga provinsi yang memiliki jumlah unit rusun terbangun paling banyak. Berikut daftarnya:
Sementara, tiga provinsi yang memiliki jumlah unit rusun terbangun paling sedikit ialah:
https://www.kompas.com/properti/read/2023/05/08/212710321/selama-tujuh-tahun-pemerintah-bangun-56639-unit-rusun-ini-tiga-provinsi