Produsen Alat Kebersihan Ramah Lingkungan Resmikan Pabrik di Gresik

Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk Anggun Satriya Supanji mengatakan, keputusan untuk membuka pabrik baru tersebut lantaran permintaan pasar domestik dan mancanegara terus meningkat pasca Pandemi Covid-19.

"Melihat penjualan produk yang terus meningkat, pada Januari hingga September 2022 dibanding tahun lalu, kami putuskan untuk memperluas pabrik, sebagai upaya memenuhi permintaan pasar terhadap produk yang kami hasilkan," ujar Anggun.

Anggun menjelaskan, ada sebanyak 16 produk utama yang dihasilkan oleh KLIN, yang merupakan alat-alat kebersihan berstandar internasional seperti kain pel, lobby duster, serbet dan keset, dengan produk terbaru berupa keset lusi.

Dengan peresmian pabrik baru, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dari 18.500 item per bulan menjadi 125.000 item per bulan.

"Ada 16 produk utama dan banyak varian, yang terbaru itu keset lusi. Ke depan, kami akan target setidaknya lima produk baru," ucap Anggun.

KLIN membidik Rp 23 miliar per tahun dengan dibukanya pabrik baru tersebut dan sekaligus memperluas pasar melalui kerja sama dengan modern channel, B2B partner dan e-commerce.

Selain itu, KLIN juga menargetkan dapat mencapai 30 distributor guna menjangkau seluruh area yang ada di Indonesia.

Sedangkan, untuk ekspor saat ini dialokasikan sebesar 15 persen dari total keseluruhan produk yang dihasilkan.

"Kami memang utamakan pasar domestik dulu. Tapi ke depan, akan kami target 30 persen. Beberapa negara selain di Indonesia yang sudah memakai produk kami itu ada Oman, Italia, Yunani, Singapura dan beberapa negara lain," kata Anggun.

Sebagai perusahaan manufaktur alat kebersihan ramah lingkungan, KLIN juga menggunakan bahan daur ulang limbah tekstil.

Caranya adalah dengan pemanfaatan benang daur ulang sebagai material utama yang mencapai 80 persen bagi keseluruhan produk, sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya serap dan mengikat debu kotoran lebih tinggi.

KLIN sudah mencatat saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/8/2022) dan menjadi emiten ke-40 yang tercatat di BEI pada rentang 2022.

KLIM membuka penawaran di angka Rp 100 per saham dan melepas 230 juta lembar untuk meraup pendanaan hingga Rp 23 miliar dari IPO tersebut.