Kenapa Gedung Pencakar Langit Tak Beratap Genteng seperti Rumah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika melihat gedung pencakar langit, pernahkah terpikir kenapa bangunan yang menjulang tinggi tersebut tak beratap genteng seperti rumah?

Pada umumnya, gedung pencakar langit memiliki atap datar. Di atap tersebut tersimpan komponen penunjang operasional gedung atau bahkan diubah menjadi taman atap oleh pengelola.

Dewan Pertimbangan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan, sebenarnya tidak ada bentuk yang diatur untuk atap gedung pencakar langit.

"Kalau soal bentuk, sebenarnya puncaknya bebas aja," jelas Davy kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Hanya, banyak hal yang perlu dipikirkan, seperti penggunaan material penyusun atap. Ini disebabkan karena kecepatan angin di daerah yang lebih tinggi jauh lebih kencang dibandingkan dengan permukaan tanah.

"Jangan sampai material atap (misalnya genteng) terbang," tambah Davy.

Selain itu, perlu juga dipikirkan terkait proses pembersihan fasad kaca gedung. Gedung bertingkat tetap harus dibersihkan secara berkala selayaknya bangunan lain.

Bedanya, pembersihan fasad kaca gedung bertingkat membutuhkan alat bantu, seperti gondola untuk mengangkut pekerja yang akan membersihkan.

Gondola biasanya diletakkan di atap gedung yang akan tersambung dengan rel di mana penggunaannya memakan tempat dan harus bisa mengelilingi gedung.

Sementara melansir Roof One, penggunaan atap datar pada gedung pencakar langit adalah pilihan yang tepat bagi pelaku usaha untuk menghemat biaya.

Tak hanya itu, atap datar juga mudah dipasang serta bisa diubah menjadi area hijau yang multifungsi.

Ini bisa menjadi lebih praktis, meskipun harus mengesampingkan faktor estetika dari penggunaan genteng di rumah.

Sedangkan untuk mencegah kebocoran gedung, saat ini telah hadir berbagai macam produk pelapis atau membran atap berkualitas tinggi. Produk ini mampu menghalangi air merembes ke dalam gedung.