Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hunian Terintegrasi Transportasi Umum TOD Kian Menjamur, Apa Kelebihannya?

Hal ini diperkuat oleh adanya pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang rencananya bakal beroperasi secara komersial pada Desember 2022 atau awal 2023.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan, saat ini secara total progres pengerjaan proyek LRT Jabodebek baru mencapai 81,75 persen.

Adapun tahapan yang sedang difokuskan sekarang ialah menjalankan testing dan commissioning.

"Dengan demikian kalau masyarakat melihat ada lintasan-lintasan LRT yang sedang dijalankan, maka itu dalam rangka melakukan testing dan commissioning," kata Didiek dalam webinar, Kamis (12/05/2022).

Kembali membahas mengenai hunian berkonsep TOD, inovasi ini berfokus untuk memaksimalkan manfaat angkutan umum dan mobilitas kendaraan tidak bermotor, melansir laman resmi Institute for Transportation and Development (ITDP).

Proyek TOD adalah jawaban dari perkembangan kota tidak berkelanjutan, bergantung pada kendaraan bermotor dan minim transit yang telah menjadi ciri pertumbuhan kota dalam beberapa waktu terakhir.

Konsep TOD juga menawarkan desain lingkungan yang aman dan seimbang, dilengkapi dengan pedestrian, akses bersepeda, hidup di sekitar lokasi transportasi umum serta terbebas dari gangguan lalu lintas.

Lantas, apa keuntungan tinggal di hunian berkonsep TOD?

Manfaat tinggal di hunian berkonsep TOD

Director Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia Steve Atherton mengatakan, kehadiran TOD ini akan membuat para penghuninya memiliki kemudahan akses ke tempat kerja, rumah, dan pusat aktivitas lainnya.

“Mereka yang tinggal di TOD dapat dengan mudah menjangkau pusat-pusat aktivitas melalui jalan kaki atau bersepeda, akan terbentuk gaya hidup sehat di mana budaya jalan kaki dan hidup aktif menjadi gaya hidup baru,” ujar Steve dalam rilisnya.

Hasil positif lainnya adalah nilai properti yang lebih tinggi dibandingkan kawasan non-TOD.

Secara umum, manfaat pengembangan TOD bagi suatu komunitas masyarakat adalah berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi kemacetan dan polusi.

Ke depannya, pengembangan produk di area TOD diprediksi akan memiliki permintaan yang lebih kuat dari saat ini.

“Dari sisi investor, ini dapat menghadirkan pasar sewa captive yang menarik untuk apartemen atau penggunaan komersial,” tambah Steve.

Masih penuh tantangan

Kendati demikian, hunian berkonsep TOD masih memiliki penuh tantangan. Steve mengatakan kendala pertama yang akan dihadapi adalah terkait aspek lokasi.

“Kita bisa melihat banyak kawasan TOD yang berada di kawasan yang sudah mapan atau maju, sehingga perlu kajian mendalam untuk bisa mengimplementasikan konsep TOD yang baru,” katanya.

Menurut Steve, Pemerintah Indonesia masih perlu menyempurnakan beberapa regulasi agar menjadi lebih ideal.

Padahal dalam penyusunan sebuah aturan, banyak pihak yang harus dilibatkan dan tentu akan memakan waktu yang lama.

“Pemerintah juga menghadapi banyak tantangan dalam membuat aturan karena harus melibatkan berbagai instansi departemen terkait sehingga memakan waktu lama,” jelasnya.

Steve mencontohkan, ketika pemerintah ingin melakukan pelebaran trotoar, pemerintah perlu berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti Dinas Bina Marga, Kementerian PUPR, Dinas Pertamanan dan Pemakaman hingga PLN.

Steve menambahkan suatu kawasan TOD dapat dikatakan ideal apabila akses dari dan menuju simpul transportasi massal dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.

Kawasan TOD yang ideal memperhatikan kenyamanan bagi semua kalangan termasuk lansia, ibu hamil, anak-anak dan juga penyandang disabilitas.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/06/15/131059721/hunian-terintegrasi-transportasi-umum-tod-kian-menjamur-apa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke