Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Venue Final Liga Champions, Desain Stade de France Terinspirasi Terminal Bandara JFK

Stadion yang terletak di Saint-Denis, sebelah utara Paris, bukan pertama kali didapuk menjadi venue Liga Champions. Karena musim ini terhitung sudah ketiga kalinya.

Adapun dua partai final Liga Champions sebelumnya berlangsung pada 1999/2000 antara Real Madrid vs Valencia, dan musim 2005/2006 antara Barcelona vs Arsenal.

Merujuk situs resmi VINCI Construction selaku salah satu konsorsium proyek Stade de France, sebelum ada Stade de France, Pemerintah Prancis tidak pernah membangun stadion kelas Olimpiade selama lebih dari 70 tahun.

Namun hal itu berubah ketika pada 1992 FIFA memilih Prancis sebagai negara tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 1998.

Karena syaratnya adalah membangun stadion tertutup dengan kapasitas 80.000 kursi, pada akhirnya Pemerintah Prancis pun menyanggupi.

Lalu pada Oktober 1994, perdana menteri Prancis saat itu memilih proyek yang dirancang oleh firma arsitektur MZRC dan diserahkan konsorsium Bouygues–Dumez–SGE (VINCI).

Izin mendirikan bangunan keluar pada 30 April 1995 dan akhirnya Stade de France diresmikan pada 28 Januari 1998 oleh presiden Prancis.

Stade de France memiliki kapasitas lebih dari 80.000 kursi. Di mana 25.000 kursi di antaranya dapat dipindahkan, sehingga memungkinkan berbagai konfigurasi.

Desain Stade de France itu terinspirasi dari Terminal Pan Am di Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), New York, Amerika Serikat.

Perimeter eksterior piringan sepanjang 1 kilometer, sementara perimeter interiornya 400 meter. Ditopang 18 tiang baja dengan interval 40 meter.

Penggunaan 18 tiang itu dirancang untuk menahan angin hingga 145 kilometer per jam, lebih kuat dari kecepatan angin tertinggi yang pernah tercatat di atau sekitar Paris.

Kemudian, Stade de France menggunakan penutup kaca sedikit buram untuk mengurangi kontras, memastikan kenyamanan penonton, dan memberikan sinar matahari yang cukup bagi rumput untuk tumbuh.

Halaman di stadion juga berkualitas tinggi, dan desain aslinya menggunakan substrat tanah yang dikenal sebagai Lavaterr, terbuat dari batu vulkanik.

Pada lapisan awal 10 centimeter menggunakan butiran vulkanik Lavalit. Sementara substrat 15 centimeter yang kedua terbuat dari batuan vulkanik yang dihancurkan, pasir kuarsa, dan bahan pemupukan.

Hasilnya, halaman rumput di Stade de France memiliki sifat pengeringan, kohesi, dan retensi air yang luar biasa.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/28/130558621/jadi-venue-final-liga-champions-desain-stade-de-france-terinspirasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke