Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Ada Kursi Kosong Selama Mudik Gratis Tahun Depan, Ini Solusinya

Seiring dengan diperbolehkannya agenda mudik dilaksanakan tahun ini, berbagai pihak turut memberikan fasilitas mudik gratis.

Namun, dalam pelaksanaannya, mudik gratis belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan, pada beberapa moda, terdapat sejumlah kursi kosong.

Sebaliknya, masyarakat lebih memilih menggunakan mobil pribadi. Akibatnya, kemacetan pun tak dapat dihindari.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (10/5/2022), saat menutup kegiatan Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 di Kantor Kemenhub, Jakarta.

Tercatat, kuantitas kendaraan yang melintas di jalan tol yang keluar Jabodetabek pada Lebaran 2022 mengalami peningkatan sebanyak 1,7 persen dibandingkan dengan Lebaran 2019.

Sedangkan, jumlah yang masuk Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 11.8 persen dibandingkan dengan Lebaran 2019.

“Riset kami bahwa kendaraan pribadi mendominasi sekitar 47 persen dari total pergerakan memang terbukti dan pergerakannya ada di waktu-waktu tertentu. Jadi ini harus dikelola dengan baik,” ujar Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari situs resmi Kemenhub.

Menanggapi fenomena tersebut, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno menyarankan beberapa hal agar tak ada kursi kosong selama mudik Lebaran gratis diadakan.

Rekomendasi ini mungkin bisa menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan pada kesempatan mudik tahun depan.

"Untuk menghindari kursi kosong mudik gratis, diperlukan koordinasi antar pengelola mudik gratis," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selada (11/5/2022).

Misalnya, pendaftaran mudik gratis dengan satu jaringan dan melakukan pemberangkatan dari terminal yang bisa sekaligus dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat.

Menurut Djoko, cakupan program mudik gratis juga perlu diperbanyak dan diperluas, tidak hanya di Pulau Jawa saja, melainkan hingga ke Sumatera dan lainnya.

Di sisi lain, menambah kapasitas jalan di Jawa tidak mungkin dilakukan terus menerus karena keterbatasan lahan juga keterbatasan anggaran.

Untuk mengurai kepadatan saat puncak arus mudik dan balik, dapat dilakukan dengan memperpanjang masa libur sekolah dan kuliah, menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home.

Namun, rest area masih menjadi momok kemacetan lalu lintas (lalin) pada masa arus mudik dan balik Lebaran.

Antrean kendaraan di pintu masuk dan keluar rest area turut memberikan dampak terhadap arus lalin di jalur sekitarnya.

“Pemisahan zona parkir dan zona aktivitas perlu dilakukan, supaya arus kendaraan di dalam rest area lebih lancar,” ungkap Djoko.

Terlebih, kedisiplinan dan ketaatan pemudik terhadap aturan lalin masih dinilai rendah. Menurut Djoko, hal itu tergambar dengan jelas di sepanjang jalan tol maupun arteri.

“Masih ada pengendara yang didorong faktor kelelahan menggunakan bahu jalan untuk beristirahat, mobil barang (jenis pick up) digunakan untuk mengangkut orang dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang,” tambah Djoko.

Bahkan, diketahui terdapat pengemudi yang viral di media sosial karena melintas media jalan tanpa sepengetahuan petugas saat jalur one way diberlakukan.

Sangat disayangkan, masih tidak ada penindakan dari aparat hukum terkait pelanggaran yang digunakan oleh pengguna jalan karena konsentrasi petugas ada pada kelancaran arus lalin.

Apalagi, fenomena pelanggaran lalin tersebut sangat mengancam keselamatan dan dapat membahayakan pengguna jalan lain.

“Kampanye keselamatan berlalu lintas, khususnya saat musim mudik, harus intensif lagi,” Djoko kembali menekankan.

Kendati demikian, upaya manajemen prioritas dengan rekayasa lalin, seperti di jalan Tol Trans Jawa berupa ganjil genap, one way dan contraflow dirasa sudah maksimal.

Menurutnya, kemacetan di saat mudik dan balik Lebaran adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun yang terpenting, kemacetan tersebut dapat dikendalikan.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/11/140000121/agar-tak-ada-kursi-kosong-selama-mudik-gratis-tahun-depan-ini-solusinya

Terkini Lainnya

Pengembang Rumah Rakyat: Gaduh Tapera karena Sosialisasi Minim

Pengembang Rumah Rakyat: Gaduh Tapera karena Sosialisasi Minim

Berita
[POPULER PROPERTI] Konflik Lahan Mall Center Point Medan Beres, Uang Rp 480 Miliar Balik ke Negara

[POPULER PROPERTI] Konflik Lahan Mall Center Point Medan Beres, Uang Rp 480 Miliar Balik ke Negara

Berita
Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik

Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Besar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Besar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dengan KPR Tapera, Berapa Harga Maksimal Rumah yang Bisa Dibeli?

Dengan KPR Tapera, Berapa Harga Maksimal Rumah yang Bisa Dibeli?

Berita
Kementerian ATR/BPN Targetkan 104 Kota dan Kabupaten Lengkap Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Targetkan 104 Kota dan Kabupaten Lengkap Tahun Ini

Berita
Summarecon Bandung Raih Penghargaan Lingkungan Terbaik Dunia, Kalahkan Taiwan dan Malaysia

Summarecon Bandung Raih Penghargaan Lingkungan Terbaik Dunia, Kalahkan Taiwan dan Malaysia

Berita
Pengamat: Perlu Ada Harmonisasi Ekosistem Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan

Pengamat: Perlu Ada Harmonisasi Ekosistem Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan

Berita
Kembangkan Pasar Hunian Lansia, Ini yang Wajib Dilakukan Pemerintah

Kembangkan Pasar Hunian Lansia, Ini yang Wajib Dilakukan Pemerintah

Hunian
Sudah Bayar Pajak, Mall Centre Point Kota Medan Tak Jadi Dibongkar

Sudah Bayar Pajak, Mall Centre Point Kota Medan Tak Jadi Dibongkar

Berita
UPDATE Capaian PTSL, 113 Juta Bidang Tanah Terdaftar Per Mei 2024

UPDATE Capaian PTSL, 113 Juta Bidang Tanah Terdaftar Per Mei 2024

Berita
Pasca Kecelakaan Konstruksi Gedung Kejagung, MRT Jakarta Fokus Pulihkan Kereta dan Persinyalan

Pasca Kecelakaan Konstruksi Gedung Kejagung, MRT Jakarta Fokus Pulihkan Kereta dan Persinyalan

Berita
Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh di Jalur MRT, Ini Tanggapan Hutama Karya

Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh di Jalur MRT, Ini Tanggapan Hutama Karya

Berita
Kebijakan Tapera Dinilai Tak Efisien dan Tumpang Tindih

Kebijakan Tapera Dinilai Tak Efisien dan Tumpang Tindih

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke