Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daya Beli Turun, Ini Promosi Rumah yang Paling Cocok Kala Pandemi

KOMPAS.com - Daya beli masyarakat terhadap properti residensial mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan Bank Indonesa (BI), penjualan properti residensial primer menurun 15,19 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada kuartal III-2021.

Penurunan tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kuartal II-2021 yang mencapai sekitar 10,1 persen secara tahunan.

Sementara itu, Colliers International Indonesia menunjukkan, volume penjualan apartemen di Jakarta pada 2021 tercatat 1.289 unit.

Lagi-lagi, penjualan ini juga lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencatat total penjualan hingga 1.927 unit.

Hal yang sama juga terjadi pada unit hunian persewaan. Menurut laporan Knight Frank, dari total 8.919 unit apartemen sewa yang tersedia, hanya sekitar 58,4 persen yang terisi.

Perolehan tersebut menunjukkan, sebanyak 3.099 unit lain masih dalam keadaan kosong atau tak berpenghuni.

Terkait hal ini Pengamat Properti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menjelaskan, pembeli properti di Indonesia harus dirangsang dengan promosi penjualan rumah dengan harga turun.

“Kalau harga naik malah bikin (pembeli) jadi gak nafsu. Kondisinya bertolak belakang dengan ekonomi yang sedang tidak baik, ini kan ekonomi sedang sulit,” jelas Panangian saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Selain itu, penjual saat ini harus berfokus pada minat end-user terhadap kebutuhan esensial, seperti klaim rumah sehat, rumah pintar dan rumah yang fleksibel jika digunakan untuk work from home (WFH).

Menurutnya, jika membahas persoalan esensial yang dibutuhkan masyarakat saat ini, sisi kesehatan pada rumah hingga berbagai cicilan dengan masa tenor yang lebih panjang harus ditonjolkan dalam penjualan.

Hal ini yang juga menyebabkan jargon “Senin Harga Naik” sudah tak lagi terdengar atau digunakan untuk menarik minat pembeli properti.

Panangian mengatakan, gaya penjualan menggunakan jargon tersebut tidak lagi menarik mengingat daya beli masyarakat yang belum stabil.

Selain itu menurutnya, promosi penjualan menggunakan “Senin Harga Naik” sebenarnya ditujukan untuk investor properti, bukan kepada pembeli end-user.

Investor membeli properti adalah agar nantinya properti tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

“Tapi kalau konsumen biasa berpikirnya tidak seperti itu. Mereka berpikirnya kapan bisa beli rumah, apakah cocok daya beli mereka dengan kemampuan cicilan setiap bulan,” tambah Panangian.

Panangian menyebutkan, saat ini investor sedang tidak ada di pasar properti karena semua fokus pada masalah kesehatan.

Situasi ekonomi yang belum membaik ditambah lagi dengan jumlah stok properti yang dibeli sebelum pandemi masih tersedia atau over supply menjadi penyebab fenomena ini terjadi.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/19/103501221/daya-beli-turun-ini-promosi-rumah-yang-paling-cocok-kala-pandemi

Terkini Lainnya

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

Berita
Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke