Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Kriteria Rumah Sederhana yang Ideal? Simak Ulasannya

Namun, rumah yang ideal mungkin masih banyak dikonotasikan mewah dan megah. Hanya bisa digapai oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Sementara bagi masyarakat menengah ke bawah masih kesulitan. 

Jangankan memiliki rumah layak huni dan ideal, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) informal atau pendapatan tidak tetap mendominasi angka backlog perumahan.

Sebagaimana rilis Kementerian PUPR pada Kamis (24/02/2022), backlog kepemilikan perumahan saat ini mencapai 11 juta dan backlog keterhunian mencapai 7,6 juta.

Dari 93 persen backlog kepemilikan perumahan sebagian besar ialah MBR 33 persen dan masyarakat miskin 60 persen. Seluruhnya pun didominasi oleh segmen MBR informal.

Oleh sebab itu, daripada terlalu memimpikan rumah yang mewah, baiknya masyarakat cukup memiliki rumah sederhana yang ideal.

Ideal dalam hal ini tentunya sudah mencakup aspek kesehatan, kenyamanan, hingga keamanan. Dan tak kalah penting masih cukup terjangkau bagi MBR.

Lantas, seperti apa kriteria rumah sederhana ideal?

Hal ini telah tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR NOMOR: 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat).

Pedoman ini bisa diterapkan dan berlaku bagi pengembang perumahan, masyarakat, hingga pemerintah daerah.

Mengutip dari beleid tersebut, terdapat beberapa kriteria rumah sederhana sehat. Untuk selengkapnya simak ulasan berikut.

1. Kebutuhan Minimal Ruang

Kebutuhan ruang setiap orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah. Meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci, masak, serta ruang gerak lainnya.

Penerapan kebutuhan minimal ruang gerak ini dapat membuat penghuni tetap hidup sehat dan menjalankan kegiatan hidup sehari-hari secara layak.

Kebutuhan minimum ruangan pada rumah sederhana sehat memperhatikan beberapa ketentuan. Meliputi kebutuhan luas per jiwa, luas per Kepala Keluarga (KK), luas bangunan per KK, luas lahan per unit bangunan.

Adapun standar minimal kebutuhan ruang per orang yakni 7,2 meter persegi. Artinya, bila rumah dihuni tiga orang, maka luas bangunan 21,6 meter persegi.

Sementara berdasarkan hasil kajian, kebutuhan ruang per orang di Indonesia ialah 9 meter persegi. Sehingga, jika rumah dihuni tiga orang, maka luas bangunannya 27 meter persegi.

Kemudian untuk luas lahannya, minimal 60 meter persegi, efektif 72-90 meter persegi, serta yang paling ideal seluas 200 meter persegi. Dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah 2.80 meter.

2. Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan

Rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan dipengaruhi tiga aspek, yaitu pencahayaan, penghawaan, serta suhu udara dan kelembapan dalam ruangan.

Aspek-aspek tersebut merupakan dasar atau kaidah perencanaan rumah sehat dan nyaman untuk ditinggali.

a. Pencahayaan

Pencahayaan yang dimaksud dalam aspek ini ialah pencahayaan alami dari matahari. Paparan cahaya yang masuk ke dalam ruangan mulai dari pagi hingga sore hari.

Kebutuhan pencahayaan alami untuk rumah sederhana sehat juga dipengaruhi kedudukan lubang cahaya dan luas lubang cahaya pada bidang atau dinding ruangan.

Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif antara 70-80 centimeter dari permukaan lantai ruangan. Sedangkan, luas lubang cahaya minimal 10 persen dari luas lantai ruangan.

Adapun kualitas pencahayaan alami tersebut beberapa di antaranya ditentukan oleh kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan, sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 jam setiap hari, serta cahaya efektif dapat diperoleh mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00.

b. Penghawaan

Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernafas sepanjang hidupnya. Udara akan sangat berpengaruh dalam menentukan kenyamanan penghuni terhadap bangunan rumah.

Kenyamanan akan memberikan kesegaran dan terciptanya rumah yang sehat. Tentu apabila terjadi pengaliran atau pergantian udara secara kontinyu melalui ruangan-ruangan serta lubang-lubang pada bidang pembatas dinding atau partisi sebagai ventilasi.

Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami, maka dapat dilakukan dengan memberikan ventilasi silang dengan ketentuan sebagai berikut:

- Lubang penghawaan minimal 5 persen dari luas lantai ruangan
- Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir keluar ruangan
- Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi/WC.

Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC yang memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust fan, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

- Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya.
- Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan ruangan kegiatan di dalam bangunan seperti ruangan keluarga, tidur, tamu dan kerja.

c. Suhu udara dan kelembaban

Rumah dinyatakan sehat dan nyaman apabila suhu udara dan kelembapan udara ruangan sesuai dengan suhu tubuh manusia normal.

Suhu udara dan kelembapan ruangan sangat dipengaruhi oleh penghawaan dan pencahayaan.

Penghawaan yang kurang atau tidak lancar akan menjadikan ruangan terasa pengap dan akan menimbulkan kelembapan tinggi dalam ruangan.

Untuk mengatur suhu udara dan kelembapan normal untuk ruangan dan penghuni, baiknya perlu memperhatikan ketentuan berikut:

- Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar
- Kencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan tidak bergerak
- Menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai ruangan.

3. Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan

Pada dasarnya bagian-bagian struktur pokok untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah pondasi, dinding (dan kerangka bangunan), atap, serta lantai.

Sedangkan bagian-bagian lain seperti langit-langit, talang dan sebagainya merupakan estetika struktur bangunan saja.

a. Pondasi

Secara umum sistem pondasi yang memikul beban kurang dari 2 ton (beban kecil) dan biasa digunakan untuk rumah sederhana dapat dikelompokan kedalam tiga sistem pondasi, yaitu pondasi langsung, pondasi setempat, dan pondasi tidak langsung.

Sistem pondasi yang digunakan pada Rumah Inti Tumbuh (RIT) dan bentuk pengembangannya yaitu rumah sederhana sehat adalah sistem pondasi setempat dari bahan pasangan batu kali atau pasangan beton tanpa tulangan, dan sistem pondasi tidak langsung dari bahan kayu ulin atau galam.

b. Dinding

Bahan dinding yang digunakan untuk RIT dan pertumbuhannya adalah conblock, papan, setengah conblock, dan setengah papan atau bahan lain seperti bambu.

Tergantung pada potensi bahan yang dominan pada daerah di mana rumah ini akan dibangun. Dengan catatan ukuran conblock yang digunakan harus memenuhi SNI PKKI NI-05.

Sementara, dinding papan harus dipasang pada kerangka yang kokoh, untuk kerangka dinding digunakan kayu berukuran 5/7 dengan jarak maksimum 100 centimeter.

Kayu yang digunakan, baik untuk papan dan balok ialah kayu kelas kuat dan awet II. Apabila untuk kerangka digunakan kayu balok berukuran 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Jarak tiang rangka kurang lebih 150 centimeter.

Papan yang digunakan dengan ketebalan minimal 2 centimeter setelah diserut dan sambungan dibuat alur lidah atau sambungan lainnya yang menjamin kerapatan.

Ring-balok dan kolom dari kayu balok berukuran 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan.

Hubungan antara kolom dengan ringbalok dilengkapi dengan sekur-sekur dari kayu 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Panjang sekur maksimum 50 centimeter.

c. Kerangka bangunan

Rangka dinding untuk rumah tembok dibuat dari struktur beton bertulang. Untuk rumah setengah tembok menggunakan setengah rangka dari beton bertulang dan setengah dari rangka kayu.

Kemudian, untuk rumah kayu tidak panggung rangka dinding menggunakan kayu. Untuk sloof disarankan menggunakan beton bertulang.

Sedangkan rumah kayu panggung seluruhnya menggunakan kayu, baik untuk rangka bangunan maupun untuk dinding dan pondasinya.

d. Kuda-kuda

Rumah sederhana sehat menggunakan atap pelana dengan kuda-kuda kerangka kayu dengan kelas kuat dan awet II berukuran 5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan.

Di samping sistem sambungan kuda-kuda tradisional yang selama ini sudah digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat.

Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pemasangan kerangka kuda-kuda disarankan menggunakan sistem kuda-kuda papan paku.

Yaitu pada setiap titik simpul menggunakan klam dari papan 2/10 dari kayu dengan kelas yang sama dengan rangka kuda-kudanya.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/26/171118321/seperti-apa-kriteria-rumah-sederhana-yang-ideal-simak-ulasannya

Terkini Lainnya

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke