Lepas 20 Persen Saham Tol Semarang-Batang, Waskita Raup Rp 1,5 Triliun

Penandatanganan perjanjian yang dilakukan WTR dengan RDPT SAM-JT berupa Akta Jual Beli atau Sale Purchase Agreement (SPA).

Perlu diketahui, RDPT SAM-JT merupakan perusahaan berbasis ekuitas yang dibentuk oleh PT Samuel Aset Management (SAM) sebagai manajer investasi dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai bank kustodian.

Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto menjelaskan, pelaksanaan divestasi ruas
tol JSB ini merupakan bentuk perwujudan dari rencana WTR untuk melepas sembilan tol yang dimiliki tahun ini.

"Nilai transaksi ini di atas nilai buku ekuitas yang WTR tanamkan atau di atas price to book value," ujar Septiawan dalam siaran pers, Rabu (30/06/2021).

Menurut Septiawan, divestasi ini merupakan bukti besarnya minat investor baik lokal maupun
asing dalam berinvestasi di jalan tol nasional, khususnya milik Waskita Karya.

Menurutnya, penandatanganan SPA merupakan momentum dan sinyal baik sebagai upaya menjalankan proses bisnis dan pengembang jalan tol terbesar di Indonesia.

Sementara itu, President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan, Waskita memiliki target besar dari divestasi jalan tol ini.

"Ini adalah momen yang penting untuk langkah ke depan, karena tahun ini Waskita, khususnya WTR, memiliki target untuk melepas sembilan ruas yang dimiliki," tutur dia.

Destiawan berpendapat, momen ini merupakan bukti kepada pemangku kepentingan bahwa ruas tol milik Waskita memiliki nilai jual yang baik.

Ini juga merupakan momen penting sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan secara keseluruhan.

Sebagai informasi, Tol Semarang-Batang adalah salah satu ruas tol di Trans-Jawa dan telah
beroperasi penuh sejak Desember 2018 sepanjang 75 kilometer.

Ruas ini merupakan jalur penting di Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Bagian Barat menuju Ibu Kota Jawa Tengah.