Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Gilimanuk-Mengwi, Lancarkan Mobilitas di Pulau Dewata

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah rencana pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi yang membentang sepanjang 95 kilometer.

Jalan bebas hambatan ini bakal menjadi ruas kedua yang hadir di Provinsi Bali setelah Tol Bali Mandara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tujuan pembangunan tol ini demi menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk hingga ke kota metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.

Sarbagita merupakan gabungan dari empat wilayah yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. 

Tak hanya pengembangan Bali, pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi juga terkait dengan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), lalu Tol Trans-Jawa yang bakal terhubung hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Sekarang, tahap pembangunan Trans-Jawa sudah sampai Probolinggo Timur dan akan diteruskan hingga ke Banyuwangi," ucap Basuki beberapa waktu lalu.

Jika tol ini sudah tersambung secara keseluruhan, akan ada jalur darat sebagai alternatif mobilisasi cepat dari Jawa ke Bali.

Menurut Basuki, dengan adanya jalan tol ini, biaya perjalanan akan lebih murah dibandingkan harus naik pesawat terbang.

Adapun pembangunan jalan tol ini direncanakan menggunakan skema prakarsa murni dari pihak swasta (unsolicited project).

Dengan skema yang dipilih, Kementerian PUPR sangat mendorong terlaksananya pembangunan jalan tol tersebut.

Ini sekaligus menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari berbagai alternatif pembiayaan pembangunan jalan tol agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Terlebih pemrakarsanya ini bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu, Kementerian PUPR sangat mendorong swasta non-BUMN agar lebih semangat untuk berinvestasi di jalan tol," tutur dia.

Dengan demikian, Tol Gilimanuk-Mengwi akan dibangun oleh swasta murni tanpa dukungan dari Pemerintah (viability gap fund).

Menurut Basuki, Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat kelayakan investasi proyek jalan tol tersebut sangatlah tinggi karena sudah ramai dilewati kendaraan.

Pada Agustus 2020, Tol Gilimanuk-Mengwi telah memasuki tahapan feasibility study (FS) atau studi kelayakan.

Basuki saat itu mengatakan, studi kelayakan ini akan segera dievaluasi dan diikuti penerbitan izin prakarsa.

Setelah tahapan itu usai, penetapan lokasi (penlok) akan dilakukan oleh Gubernur Bali yang direncanakan pada Oktober 2020.

Sehingga, Pemerintah bisa melakukan lelang pada Kuartal IV-2020 dan Maret 2021 sudah dapat dilakukan Penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) agar konstruksi bisa segera dimulai.

Namun demikian, tahapan pra-kualifikasi pelelangan jalan tol ini baru dimulai pada 25 Februari 2021.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR telah mengumumkan hasil pra-kualifikasi pelelangan tol tersebut pada 24 Mei 2021.

Hasilnya, hanya satu konsorsium yang dinyatakan lolos tahapan ini yaitu PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusantara, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pengumuman Lelang Penetapan Hasil Pra-kualifikasi Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Nomor: 11/BPJT/GLMG/2021.

Penetapan hasil pra-kualifikasi lelang Tol Gilimanuk-Mengwi ini diumumkan oleh Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas.

Pada tahapan selanjutnya, panitia akan mengundang secara tertulis perusahaan/konsorsium yang lulus pra-kualifikasi untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi pada waktu yang akan ditetapkan.

Proses pelelangan Tol Gilimanuk-Mengwi ditargetkan tuntas pada Kuartal-IV Tahun 2021 sebagaimana disebutkan oleh Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit.

"Proses pelelangan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini direncanakan selesai Kuartal-IV tahun 2021," jelas Danang.

Usai dilakukan, pemenang lelang akan diumumkan melalui Penetapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sehingga nanti dapat dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) agar konstruksi dapat dimulai.

Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi ini terdiri dari 3 Seksi yaitu Seksi 1 yang menghubungkan Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 54 kilometer.

Lalu, Seksi 2 dan Seksi 3 menghubungkan Pekutatan-Soka sepanjang 23,6 kilometer, serta Seksi 3 menghubungkan Soka-Mengwi sepanjang 21,8 kilometer.

Ada hal tak biasa dari pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi. Sebab, jalan bebas hambatan ini akan dilengkapi lajur motor, khusus di Seksi 2 dan 3. Sementara Seksi 1 hanya tersedia kendaraan roda empat.

Maka dari itu, pembangunan tol ini akan dilakukan secara bertahap yaitu dimulai dengan Seksi 2 dan 3 terlebih dahulu.

Adapun estimasi biaya konstruksi pembangunan jalan tol tersebut senilai Rp 14,1 triliun dengan nilai investasi sebesar Rp 19,35 triliun.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/26/100000321/tol-gilimanuk-mengwi-lancarkan-mobilitas-di-pulau-dewata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke