Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jembatan Aek Tano Ponggol Dihias Ornamen Suku Batak, Tahun Depan Dibuka

Pembangunan jembatan ini bertujuan dalam mendukung Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Danau Toba sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari lima KSPN Prioritas/DPSP sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain Danau Toba, terdapat empat KSPN Prioritas/DPSP lain yang ditetapkan Pemerintah yaitu Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Manado-Bitung-Likupang di Sulawesi Utara.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut Selamat Rasidi mengatakan, jembatan itu merupakan satu-satunya akses darat menuju Pulau Samosir yang ada di tengah Danau Toba.

Aek Tano Ponggol dihiasi ornamen Dalihan Na Tolu yang merupakan filosofi suku Batak untuk menambah daya tarik wisatawan.

"Kemudian, jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir, juga kepada kesejahteraan masyarakat,” terang Selamat dalam siaran pers, Selasa (22/06/2021).

Hingga kini, tengah dipasang bore pile dan tiang pancang pondasi jembatan sebagai bagian dari pekerjaan P3. Sebelumnya, pekerjaan pile cap pada P1 dan P2 jembatan sudah rampung dilakukan. 

Jembatan Aek Tano Ponggol terbagi menjadi jembatan utama sepanjang 179 meter dan jembatan pendekat 155 meter.

Jembatan utama terdiri dari 3 bentang dan paling utama sepanjang 99 meter menggunakan struktur utama berupa box girder.

Rasidi mengungkapkan, saat ini masih terdapat beberapa kendala dalam pembangunan jembatan ini seperti pembebasan lahan baru mencapai 31 persen serta sarana utilitas yang belum dipindahkan oleh pihak pengelola utilitas.

“Masih ada masalah utilitas yaitu milik PT PLN (Persero) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di alur lahan yang juga belum direlokasi,” tambah dia.

Namun demikian, pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol nantinya bakal mengantikan fungsi jembatan yang sudah ada saat ini (eksisting) dengan panjang 16 meter.

Adapun konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022 senilai Rp 157 miliar.

Selain pembangunan jembatan, telah dilakukan pula pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 kilometer agar bisa dilewati kapal pesiar.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/23/080000821/jembatan-aek-tano-ponggol-dihias-ornamen-suku-batak-tahun-depan-dibuka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke