Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Apa Itu Beton Bertulang dan Perannya dalam Konstruksi

Banyak solusi yang bisa dilakukan termasuk menggunakan beton bertulang atau reinforced concrete.

Disebut sebagai beton bertulang karena di dalam campurannya terdapat tulang baja. Dengan kandungan baja di dalamnya, struktur bangunan bisa menjadi lebih kuat.

Penggunaan beton polos dalam dunia konstruksi telah berlangsung sejak zaman Romawi.

Melansir Designing Buildings, penambahan tulangan pada beton berupa besi diperkenalkan industrialis Prancis François Coignet, pada tahun 1850-an.

Penggunaan baja mulai dilirik setelah dipopulerkan insinyur sipil Jerman, GA Wayss, pada tahun 1880-an.

Dalam proses pembuatannya, beton bertulang masih menggunakan campuran beton konvensional lalu kemudian ditambahkan tulang baja.

Namun kini, tak hanya diisi oleh baja tetapi juga beberapa bahan lainnya seperti serat dari kaca atau polipropilen.

Proses pembuatan beton bertulang biasanya dicor di tempat (in situ) sehingga mudah digunakan dalam berbagai hal seperti konstruksi pelat, dinding, balok, kolom, pondasi, dan rangka.

Langkah awal sebelum pencetakan beton adalah membuat kolom. Rangkaian kolom tersebut dapat dibeli dan tersedia di toko bangunan.

Kemudian, pasangkan kolom dengan cetakan yang bisa menahan bahan saat proses pengecoran terjadi. Sebelum melakukan pengecoran, desain harus kolom harus digambar secara teliti.

Tulangan biasanya berada di bawah cetakan dan memiliki penutup minimal dengan ukuran 50 mm baik di bawah maupun di atas tulangan baja.

Hal ini dimaksudkan agar bisa menahan spalling dan korosi yang dapat menyebabkan ketidakstabilan struktural.

Beton bertulang sangat tahan lama dan tahan terhadap panas matahari maupun api, namun membutuhkan sedikit perawatan.

Kemudian beton bertulang dapat melindungi penyangga baja yang sering digunakan konstruksi berskala besar.

Meskipun baja rentan terhadap korosi namun beton bertindah sebagai perisai sehingga struktur bagunanya menjadi lebih aman. 

Namun untuk menentukan lamanya umur, pembuatan beton bertulang sangat tergantung pada tahap pencampuran, pengecoran, dan perawatan. Bila salah perhitungan bahan, maka hasilnya tidak cukup baik.

Beton bertulang juga rentan menyusut karena terjadinya keretakan seperti munculnya garis-garis panjang dan sempit pada bagunan. Biasanya kerusakan ini karena kondisi alam seperti gempa atau cuaca ekstrim.

Karena itu, saat membangun hunian atau gedung pilihlah bahan-bahan berkualitas agar bisa bertahan lama.

Pastikan juga menyewa arsitek yang andal agar proses pengerjaan terutama tahap pencampurannya dilakukan dengan baik. 

https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/21/150000421/kenali-apa-itu-beton-bertulang-dan-perannya-dalam-konstruksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke