Menurut Amy, ia dan anaknya yang baru lahir diusir Aden dari rumah.
Mereka disuruh tinggal di apartemen yang tak jauh dari rumah awal.
Aden menempatkan seorang asisten pribadi untuk membantu dan mengawasi Amy.
Baca juga: Amy BMJ Dapat Kabar Suaminya Sudah ke Malaysia
Rumah asli Aden ditempatinya bersama TE dan ketiga anaknya.
Suatu hari, masih berdasarkan cerita Amy, Aden berkata ingin melihat bayinya dan membawa ketiga anaknya bertemu Amy.
Namun hanya mertuanya yang menjemput bayi mereka.
Aden tak mengembalikan bayinya kepada Amy meskipun sedang memerlukan ASI.
Aden disebut malah menuding Amy menyuruh asisten tersebut menggunakan ilmu hitam untuk menghabisi nyawa TE dan mengorbankan anak keempatnya.
Baca juga: Amy BMJ: Tolong Jangan Ambil Hak Saya sebagai Ibu Kandung
Pada 1 Maret 2024, Amy mencoba mengunjungi sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan karena tahu bayinya akan melaksanakan vaksinasi.
Ketika Aden, TE, bersama anak pertama dan keempatnya turun, Amy langsung mendekat berusaha mengambil bayinya.
Namun Aden menghalau hingga petugas keamanan bertindak.
Setelah negosiasi alot, Amy hanya diberi waktu lima menit melihat bayinya dari jauh dalam sebuah ruang.
Baca juga: Kisruh Rumah Tangganya Disorot, Aden Wong Akui Telah Dipecat dari Perusahaan
Aden disebut kemudian pulang dikawal polisi.
Sejak saat itu Amy mulai meminta pertolongan melalui media sosial dan podcast.
Pada 29 Januari 2024, melalui kuasa hukumnya, Amy, melakukan konsultasi ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).