Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Alasan Keluar dari KotaK, Posan Tobing: Gue Tahan 11 Tahun

Kompas.com - 06/10/2022, 18:46 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan personel KotaK, Posan Tobing buka suara tentang alasannya keluar dari band yang turut dibangunnya itu.

Mantan drummer KotaK itu belakangan jadi pembicaraan setelah mengunggah rasa kecewanya terhadap band KotaK di media sosial.

Rasa kecewanya itu bukan terjadi secara tiba-tiba. Di mana Posan kemudian menceritakan singkat awal mula dirinya memutuskan keluar dari KotaK di tahun 2011.

"Alasannya adalah gue berantem sama Cella, gitaris KotaK," kata Posan dikutip dari Pagi Pagi Ambyar, Trans tv.

Baca juga: Ungkap Kekecewaan pada Tantri KotaK, Posan Tobing: Lo Jahat Sama Gue

"Gue berantem sama dia, gue pernah mau pukul dia di Bali," imbuhnya.

Tanpa memberitahu penyebab pertengkaran mereka, Posan hanya mengatakan hal itu yang akhirnya membuat dia memilih meninggalkan KotaK.

"Akhirnya gue berpikir gini 'ya Tuhan gue enggak mau kayak gini nih, daripada gue jadi berantem beneran, dan gue pukul dia beneran, jadi panjang, ya udah gue resign deh,'" kata Posan.

Alasan saat itu tidak ada kabar tentang keluarnya dia dari KotaK tak lain karena pihak manajemen yang memintanya diam.

Posan bahkan mengaku sampai harus tinggal di Bali selama dua bulan untuk menghindari pemberitaan.

Baca juga: Luapkan Emosi ke KotaK, Posan Tobing: Enggak Ada Niatan Balik

"Pada waktu resign aku enggak ada ngomong-ngomong ke media, dibantu manajemen juga, manajemen bilang 'jangan ngomong apa-apa ya, please,'" ujar Posan.

"Akhirnya aku resign dan aku berangkat ke Bali. Di Bali aku dua bulan, biar enggak ada media yang tahu," sambungnya.

Keputusannya untuk tetap diam itu tak lain juga demi menjaga perasaan penggemar KotaK agar tidak terjadi kekacauan.

Namun sikap diamnya itu menjadi awal rasa sakit hati.

"Dari situ gue mulai sakit hati. Ternyata mereka manggung, konser kemana-mana bawain lagu yang ada ciptaan gue," ucap Posan. 

"Itu enggak ada ngomongin tentang hak gue, royalti performance. Gue tahan dari 2011 ke 2022, 11 tahun itu enggak waktu yang sedikit," ujarnya.

Baca juga: Posan Tobing Sebut Tantri dan Cella KotaK Blokir Akun Media Sosialnya

Lagu yang dimaksud Posan adalah "Pelan- Pelan Saja", "Selalu Cinta", "Masih Cinta", "Cinta Jangan Pergi", "Kerabat KotaK". Beberapa diantara lagu itu memang tidak dia ciptakan sendiri, ada peran Pay dan Dewiq juga Cella di dalamnya. 

Tak hanya soal hak royalti atas lagu ciptaannya. Posan merasa sakit hati setelah mendengar ucapan KotaK yang bicara tentang alasan band itu tak menambah personel tetap yang baru.

"'Kenapa lo dari 2011 ke sekarang enggak ada drummer baru, drummer tetap?' Mereka jawabannya 'enggak, enakan bertiga, duitnya bagi tiga,' boleh lo duit bagi tiga, tapi hak orang, lo kasih dulu," kata Posan.

"Lo bikin video dengan kata kayak gitu, berarti lo udah menghina karya-karya gue. (Sementara) Karya gue semuanya lo pakai konser di mana-mana, berapa ribu konser lo manggung semenjak gue keluar," imbuhnya.

Berniat menyelesaikan hal itu dengan baik-baik, Posan justru merasa dirinya dihindari dengan diblokirnya nomer dia baik oleh manajemen maupun anggota band KotaK, bahkan admin penggemar KotaK.

Tak adanya akses untuk menghubungi mereka itu yang kemudian membuat Posan buka suara di media sosial.

Karena itu, dia membantah hal ini dilakukan karena dia membutuhkan uang atau niat lainnya, seperti ingin kembali pada KotaK.

"Sumpah demi Tuhan Yesus, gue enggak ada berpikir untuk balik. Gue pegang kalkulator aja, banyakan kalkulator gue daripada lo, enggak itu," ucap Posan.

"Ini masalah harga diri, itu paling penting," tegasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com