Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Seni Indonesia yang Jadi Google Doodle, dari Pramoedya Ananta Toer hingga Benyamin Sueb

Kompas.com - 24/10/2021, 07:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Kistyarini

Tim Redaksi

Dengan latar gelap, tulisan "google" digambarkan dengan rangkaian lilin-lilin kecil yang tengah menyala.

Seolah mengingatkan masyarakat Indonesia pada lagu "Lilin-lilin Kecil" karya James F Sundah yang membuatnya mulai dikenal di jagat hiburan negeri.

Usmar Ismail

Pada 20 Maret 2018, Google Doodle merayakan ulang tahun ke-97 Usmar Ismail yang dikenal sebagai Bapak Film Nasional.

Pria kelahiran Bukittinggi, 20 Maret 1921, tersebut merupakan salah satu tokoh penting  perfilman Indonesia. Sepanjang kariernya ia telah membuat lebih dari 30 film.

Beberapa karya Usmar Ismail yang terkenal antara lain Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), dan Tiga Dara (1956) yang menjadi latar belakang Google Doodle pada saat itu dengan nuansa hitam putih.

Film arahannya, Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) yang diproduksi tahun 1950 merupakan film pertama yang dibuat Indonesia sebagai negara merdeka.

Tanggal hari pertama syuting Darah dan Doa, yakni 30 Maret, ditetapkan menjadi Hari Film Nasional oleh Presiden ketiga Republik Indonesia, B.J Habibie bersama Dewan Film Nasional.

Pramoedya Ananta Toer

Google Doodle Senin (6/2/2017) merayakan ulang tahun Pramoedya Ananta Toer ke 92screenshot Google Doodle Senin (6/2/2017) merayakan ulang tahun Pramoedya Ananta Toer ke 92
Google memperingati hari lahir ke-92 Pramoedya Ananta Toer pada 6 Februari 2017.

Google Doodle berhias wajah Pram, dengan tuts-tuts mesin ketik sebagai latar belakang.

Pram telah menelurkan banyak karya yang dinikmati oleh jutaan manusia di Indonesia. Yang paling terkenal adalah Tetralogi Buru, yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Ibu Soed

Google Doodle ulang tahun Ibu SoedGoogle Google Doodle ulang tahun Ibu Soed
Seorang wanita bersanggul dan berkacamata terlihat sedang bernyanyi di Google Doodle pada 26 Maret 2017.

Dia adalah Saridjah Niung Bintang Soedibio atau lebih dikenal dengan nama Ibu Soed, yang dilahirkan pada 26 Maret 1908.

Sepanjang hidupnya, Ibu Soed menciptakan lebih dari 400 lagu di tiga zaman berbeda, yakni Belanda, Jepang dan Indonesia.

Kemahirannya menciptakan lagu ia sumbangkan di dunia anak-anak. Sebut saja "Pelangi", "Becak", dan "Hujan", adalah tiga dari sederet lagu yang selalu mewarnai masa kecil setiap generasi.

Lagu-lagu patriotik ia ciptakan, tiga diantaranya ada "Berkibarlah Benderaku", "Indonesia Tumpah Darahku" dan "Tanah Airku".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com