Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tokoh Seni Indonesia yang Jadi Google Doodle, dari Pramoedya Ananta Toer hingga Benyamin Sueb

Hal ini bertujuan sebagai bentuk apresiasi dari Google terhadap momen tersebut.

Ada beberapa tokoh dari dunia seni Indonesia yang pernah menjadi doodle art Google.

Siapa saja mereka? Berikut rangkuman Kompas.com.

Ellya Khadam

Dalam memperingati hari ulang tahun ke-93 Ellya Khadam, Google menampilkan sosok penyanyi legendaris tersebut pada 23 Oktober 2021.

Doodle Elly Khadam yang ditampilkan di laman utama Google itu dibuat oleh seniman Fatchurofi.

Adapun Elly Khadam merupakan salah satu seniman Tanah Air yang eksis pada era 1950-an.

Lagu "Boneka dari India" merupakan karya yang paling fenomenal Elly Khadam yang hingga kini masih terus didengarkan.

Dalam doodle art tersebut menampilkan Benyamin Sueb bersama beberapa hal yang merujuk pada lagunya seperti "kompor meleduk" dan "ondel-ondel".

Dalam penjelasan resminya, doodle tersebut dibuat oleh seniman Tanah Air, Isa Indra Permana.

Semasa hidupnya, Benyamin mempopulerkan budaya Betawi melalui ratusan lagu karyanya dan puluhan film yang dibintanginya.

Sosok Chrisye ditampilkan di halaman depan Google itu untuk memperingati hari ulang kelahirannya yang ke-70.

Gambar tersebut memperlihatkan Chrisye mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan menenteng sebuah gitar.

Dengan latar gelap, tulisan "google" digambarkan dengan rangkaian lilin-lilin kecil yang tengah menyala.

Seolah mengingatkan masyarakat Indonesia pada lagu "Lilin-lilin Kecil" karya James F Sundah yang membuatnya mulai dikenal di jagat hiburan negeri.

Pria kelahiran Bukittinggi, 20 Maret 1921, tersebut merupakan salah satu tokoh penting  perfilman Indonesia. Sepanjang kariernya ia telah membuat lebih dari 30 film.

Beberapa karya Usmar Ismail yang terkenal antara lain Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), dan Tiga Dara (1956) yang menjadi latar belakang Google Doodle pada saat itu dengan nuansa hitam putih.

Film arahannya, Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) yang diproduksi tahun 1950 merupakan film pertama yang dibuat Indonesia sebagai negara merdeka.

Tanggal hari pertama syuting Darah dan Doa, yakni 30 Maret, ditetapkan menjadi Hari Film Nasional oleh Presiden ketiga Republik Indonesia, B.J Habibie bersama Dewan Film Nasional.

Google Doodle berhias wajah Pram, dengan tuts-tuts mesin ketik sebagai latar belakang.

Pram telah menelurkan banyak karya yang dinikmati oleh jutaan manusia di Indonesia. Yang paling terkenal adalah Tetralogi Buru, yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Dia adalah Saridjah Niung Bintang Soedibio atau lebih dikenal dengan nama Ibu Soed, yang dilahirkan pada 26 Maret 1908.

Sepanjang hidupnya, Ibu Soed menciptakan lebih dari 400 lagu di tiga zaman berbeda, yakni Belanda, Jepang dan Indonesia.

Kemahirannya menciptakan lagu ia sumbangkan di dunia anak-anak. Sebut saja "Pelangi", "Becak", dan "Hujan", adalah tiga dari sederet lagu yang selalu mewarnai masa kecil setiap generasi.

Lagu-lagu patriotik ia ciptakan, tiga diantaranya ada "Berkibarlah Benderaku", "Indonesia Tumpah Darahku" dan "Tanah Airku".

https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/24/071652966/tokoh-seni-indonesia-yang-jadi-google-doodle-dari-pramoedya-ananta-toer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke