The Panturas Eksplorasi Musik Melayu dalam Lagu Tafsir Mistik

JAKARTA, KOMPAS.com - Petualangan menunaikan misi multi kultural dalam rangka menyambut album kedua kembali dijalankan grup band The Panturas.

Kali ini Acin, Rizal, Gogon, dan Kuya mengeksplorasi musik Melayu dalam lagu terbarunya "Tafsir Mistik".

"Tafsir Mistik" terasa sangat berbeda dengan singel mereka yang dirilis akhir 2020, "Balada Semburan Naga".

Baca juga: The Panturas: Kita Bukan Berawal dari Gimmick, Jadi Karya Dulu

Dalam "Balada Semburan Naga", grup musik asal Jatinangor ini mengawinkan musik kolosal Mandarin dengan celotehan cablak tembang gambang kromong Betawi.

Namun dalam "Tafsir Mistik", klub selancar rock kontemporer ini memadukan nada-nada Melayu dengan harmoni gitar Gipsi yang unik.

"Tafsir Mistik" juga menjadi terasa semakin berbeda karena dibawakan dalam tempo yang relatif lebih lambat.

Baca juga: Atasi Kebosanan Pandemi, Personel The Panturas Ambil Alih Admin Twitter Band

Acin, sang vokalis sekaligus gitaris, mengaku menulis lagu ini karena terinspirasi sosok Django Reinhardt.

Ia adalah seorang pemain gitar gypsy-jazz asal Prancis yang tersohor pasca Perang Dunia II karena keistimewaan permainannya.

Khusus mengenai lirik, Acin menggali keresahan yang tak kalah personalnya tentang irisan problematika sosial.

Baca juga: Soundstream Episode Ketiga Persatukan Kembali .Feast dan The Panturas

Pada era modern dan mudahnya menggunakan media sosial banyak bermunculan para pemikir karbitan yang membuat kondisi di tengah masyarakat semakin bias.

"Yang merasa idealisme mereka paling benar, tidak melihat kepada relativisme budaya. Bahwa benar atau salah itu tergantung dari kacamata kita masing-masing, bukan sesuatu yang mutlak," kata Acin dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Kehadiran "Tafsir Mistik" semakin membuat para penggemar penasaran akan berbentuk seperti apa album kedua The Panturas.

Album tersebut kabarnya akan dirilis pada pertengahan 2021 ini.