Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji Bolot Cerita Masa Lalu, Pernah Jadi Buruh Pelabuhan Dibayar Rp 20

Kompas.com - 25/07/2020, 16:20 WIB
Revi C. Rantung,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak Haji Bolot menceritakan masa lalunya sebelum bekerja di dunia entertaiment.

Haji Bolot mengaku berasal dari orang yang susah sampai dia pernah bekerja sebagai buruh di pelabuhan Tanjung Priok sekitar tahun 1960-an.

Saat menjadi buruh pelabuhan, Haji Bolot mengingat hanya diberikan upah Rp 20 perak per hari.

“(Jadi) buruh benar di pelabuhan Tanjung Priok, itu tahun 60-an. Gue dulu orang yang paling blangsak, susah dulu,” kata Haji Bolot saat menjadi bintang tamu acara Okay Bos dikutip dari dalam kanal YouTube Trans7 Official, Sabtu (25/7/2020).

Baca juga: Haji Bolot Ungkap Nama Asli dan Asal Usulnya Nama Panggungnya

“Jadi buruh waktu masih bujangan, gaji Rp 20 perak, satu hari. Yang penting gue bisa masuk ke pelabuhan, enggak ngurusin gaji dah,” kata Haji Bolot menambahkan.

Keinginan Haji Bolot untuk menjadi buruh rupanya agar bisa masuk ke dalam pelabuhan.

Pemilik nama asli Muhammad ini berujar saat itu bisa mendapatkan apa saja di pelabuhan untuk dijadikan penyambung ekonomi hidupnya.

“Banyakan yang nyolong pelabuhan mah, barang apa kita bawa dari pelabuhan laku,” ujar Haji Bolot.

Haji Bolot juga mengakui tak melanjutkan sekolah ke tingkat SMP. Dia memutuskan untuk mencari rejeki usai lulus dari Sekolah Rakyat (SR) atau setingkat Sekolah Dasar (SD) saat ini.

Baca juga: 3 Tingkah Haji Bolot yang Bikin Sule Takjub hingga Tercengang

“Gue waktu keluar SR sekarang mah namanya SD, gue mengembara di kampung orang. Enggak sekolah lagi, mengembara saja,” kaga Haji Bolot.

Sebelumnya, Haji Bolot mengatakan bahwa nama aslinya adalah Muhammad.

Sedangkan panggilan Bolot didapat dari sang nenek. Bolot juga berarti daki dan bukan orang yang tidak bisa mendengar.

Baca juga: Menetap di Kandang Kambing, Haji Bolot Sempat Ditinggal Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com