Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus Narkoba Medina Zein hingga Akhirnya Direhabilitasi

Kompas.com - 04/01/2020, 09:09 WIB
Baharudin Al Farisi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha sekaligus influencer Medina Zein beberapa hari belakangan ini menghebohkan publik terkait kasus penyalahgunaan narkotika.

Keterkaitan Medina dengan narkotika berdasarkan hasil pengembangan kasus kakak iparnya, Ibra Azhari.

Sebelumnya, adik kandung Ayu Azhari, Ibra Azhari, kembali ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu pada Minggu, 22 Desember 2019.

Kompas.com merangkum perjalanan kasus Medina Zein sebagai berikut. 

1. Diamankan

Pada 28 Desember 2019, Medina Zein diamankan polisi di salah satu rumah sakit di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Di lokasi, polisi hanya mengamankan satu unit ponsel milik Medina Zein.

Medina langsung diamankan di Satnarkoba Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan soal kasus Ibra.

2. Hasil tes urine positif amfetamin

Usai dimintai keterangan, Medina Zein langsung menjalani tes urine untu membuktikan apakah ia menggunakan narkotika atau tidak.

Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya mengatakan, Medina Zein terbukti positif mengonsumsi narkotika jenis amfetamin.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan dan kita tes urine positif mengandung amfetamin. Positif dan memang yang bersangkutan pemakai," ujar Yusri saat ditemui Kompas.com di Kantor Humas Polda Metro Jaya, Senin (30/12/2019).

Tidak hanya dari tes urine, keterangan Medina sebagai penyalahgunaan narkotika didapat dari keterangan beberapa saksi kerabat dekat Medina.

"Kami ada beberapa keterangan saksi yang kita ambil termasuk beberapa temannya," kata Yusri.

3. Ditetapkan sebagai tersangka

Pengusaha klinik kecantikan itu ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus narkoba berjenis amfetamin.

"MZ ini statusnya sementara sudah tersangka, kami akan dalami apakah dia pemakai atau apa," kata Yusri.

4. Jalani tes di Puslabfor

Pada 30 Desember 2019, Medina bersama Ibra menjalani pemeriksaan lebih insentif ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Kalimalang, Jakarta Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com