Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucumbu Tubuh Indahku, Film Kontroversi dengan Sederet Prestasi

Kompas.com - 14/11/2019, 10:16 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Saat itu, sejumlah orang tengah menggelar nonton bareng film karya Garin Nugroho di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) yang berada di Kompleks PKOR Way Halim, Selasa siang.

Jauh sebelum itu, sejumlah elemen masyarakat hingga pemerintah daerah menentang dan menolak film yang dibintangi oleh artis peran Muhammad Khan tersebut sejak dirilis pada 18 April 2019.

Baca juga: Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan, Garin Nugroho Sebut Prestasi Dikalahkan Radikalisme

Salah satunya adalah Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang mengeluarkan surat edaran melayang penayangan.

Ia melarang karena khawatir film itu berdampak negatif pada masyarakat Kabupaten Kubu Raya khususnya.


Kemudian, hal yang sama juga diikuti oleh Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat; Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat; hingga Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat.

Bahkan, buntutnya ada petisi menentang dan memboikot film tersebut untuk tayang di beberapa kota bermunculan di media sosial.

Petisi lewat laman Change.org tersebut berjudul "Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul "Kucumbu Tubuh Indahku".

Baca juga: Ormas Hentikan Paksa Film Kucumbu Tubuh Indahku, Pemerintah Diminta Turun Tangan

3. Tanggapan Garin Nugroho

Bagi Garin Nugroho semua prestasi yang diraihnya akan kalah dengan tindakan radikalisme yang dialamatkan pada karyanya itu.

"Walaupun dapat penghargaan dari beberapa negara, ini udah dapat penghargaan banyak kan, termasuk FFI nominasi, tapi prestasi itu tenggelam nanti, kalau pembiaran terhadap radikalisme, penghakiman sehari-hari terus terjadi," ucap Garin.

Menurut Garin, pemerintah belum bertindak tegas untuk memberantas radikalisme yang terjadi di negeri ini.

"Tapi radikalisme dibiarkan, jadi prestasi akan dikalahkan radikalisme. Dan pemerintah lah yang melanggengkan prestasi itu kalah dengan radikalisme. Jadi nanti kontraproduktif," tandasnya.

Baca juga: Film Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho: Pemerintah Tindak Tegas Dong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com