Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Hentikan Paksa Film Kucumbu Tubuh Indahku, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 13/11/2019, 10:11 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Sutradara Garin Nugroho angkat bicara terkait pemutaran film garapannya, Kucumbu Tubuh Indahku di Bandar Lampung dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas keagamaan, Selasa (12/11/2019).

Menurut Garin, pemerintah harus bertindak tegas untuk membasmi segala bentuk radikalisme di negeri ini.

"Pemerintah harus turun tangan. Seperti penutupan pertunjukan itu harus tegas dan kalau orang melakukn itu tahan saja kalau melanggar hukum," kata Garin saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Ini Kata Dewan Kesenian Lampung Soal Film Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa

Ia meminta pemerintah tidak hanya menyerukan anti radikalisme saja. 

Namun, aksi nyata dalam rangka menangkal radikalisme tersebut sudah ditunggu.

"Pemerintah tuh selalu jargonnya itu anti radikalisme dan anti kekerasan. Kalau itu hanya jadi jargon politik yang mau dijual untuk popularitas, tetapi sehari-hari tindakan kekerasan itu berjalan, maka radikalisme akan tumbuh," ujar Garin. 

Baca juga: Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho Kecewa pada Pemerintah

Poster Film Kucumbu Tubuh Indahku.IMDB/Handy Kara Poster Film Kucumbu Tubuh Indahku.
Menurut Garin, film Kucumbu Tubuh Indahku sudah mengikuti prosedur hukum yang sesuai.

Penolakan penayangan film ini juga pernah dialami Garin di Semarang.

"Radikalisme bisa hilang kalau kejadian sehari-hari semacam itu dicegah, karena film Kucumbu Tubuh Indahku sudah lolos sensor sudah sesuai prosedur hukum dan aku sudah mengalami ini dan aku melawan," ucap Garin.

Baca juga: Kucumbu Tubuh Indahku ke Oscar 2020, Garin Nugroho Sebut Filmnya Lebih Cocok di Eropa

Kucumbu Tubuh Indahku dihentikan secara paksa oleh salah satu ormas keagamaan, Selasa (12/11/2019) siang.

Massa anggota ormas itu datang saat pemutaran film berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Kompleks PKOR Way Halim, sekitar pukul 13.00 WIB.

Adapun pemutaran film tersebut digelar oleh Klub Nonton.

Ormas tersebut menilai, film yang mewakili Indonesia pada Piala Oscar 2020 itu mengandung unsur lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta dikhawatirkan merusak moral generasi muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com