Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah AS Gugat Live Nation untuk Dipisah dari Ticketmaster

Kompas.com - 26/05/2024, 10:50 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat dan 30 jaksa agung negara bagian telah mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Ticketmaster dan perusahaan induknya, Live Nation Entertainment.

Pemerintah, menuduh bahwa selama bertahun-tahun, perusahaan induk Ticketmaster menyalahgunakan dominasi industrinya untuk merugikan penggemar secara nasional.

“Sudah waktunya untuk memisahkan Live Nation-Ticketmaster,” kata Jaksa Agung AS, Merrick Garland dalam pernyataan yang mengumumkan gugatan tersebut.

DOJ menuduh bahwa dominasi Live Nation, termasuk di dalamnya mencakup penjualan tiket, promosi, manajemen artis, dan kepemilikan tempat, telah memberikan keuntungan komersial yang tidak adil bagi perusahaan tersebut dibandingkan para pesaingnya.

Baca juga: Daftar Konser Musik Malam Tahun Baru 2024

Live Nation disebut secara langsung mengelola lebih dari 400 artis, mengontrol sekitar 60% promosi konser di tempat konser besar di seluruh negeri, dan mengontrol lebih dari 265 tempat konser di Amerika Utara.

Melalui Ticketmaster, Live Nation juga mengontrol sekitar 80% atau lebih tiket utama konser di tempat konser besar.

Kepala antimonopoli DOJ Jonathan Kanter menjelaskan mengapa pemerintah akhirnya menyerukan pembubaran itu dalam konferensi pers.

“Beberapa monopoli sudah begitu mengakar, dan beberapa masalah sangat sulit diatasi sehingga memerlukan solusi yang tegas dan efektif,” katanya.

Secara khusus, pemerintah menduga monopoli tiket telah mengurangi pilihan konsumen, sehingga mengakibatkan harga lebih tinggi.

Baca juga: 5 Momen Seru Konser CNBlue di Jakarta

Jaksa Agung Merrick Garland dalam konferensi pers hari Kamis (23/5/2024) juga mengungkap daftar biaya yang tampaknya tak ada habisnya yang dibebankan Ticketmaster kepada pelanggan.

“Itu antara lain: biaya tiket, biaya layanan, biaya kenyamanan, biaya platinum, biaya per pesanan, biaya penanganan dan biaya pemrosesan pembayaran," kata Merrick Garland.

Namun Garland mencatat bahwa kekesalan bukanlah alasan Departemen Kehakiman menggugat.

"Kami di sini bukan karena tindakan Ticketmaster yang tidak nyaman atau membuat frustrasi… kami di sini karena itu ilegal,” kata Garland.

Gugatan tersebut telah diajukan di New York oleh Departemen Kehakiman dan 30 jaksa agung negara bagian dan distrik.

Atas gugatan ini, pemerintah kabarnya sedang mengupayakan pengadilan juri dan pembubaran perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com