Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Bus yang Ditumpangi Anak Harry Kahitna Kecelakaan di Puncak

Kecelakaan itu dialami Oriza Violinar pada Sabtu (2/12/2023). Oriza baru saja lulus kuliah dan telah diwisuda di Universitas Bakrie.

Oriza datang ke acara kampus sebagai perwakilan dari alumni bersama tiga orang lainnya.

Mario mengatakan, kondisi bus yang ditumpangi Oriza saat berangkat ke Puncak, Bogor, Jawa Barat, kala itu diduga tidak layak beroperasi.

"Jadi busnya itu harusnya datang (Senin 1 Desember 2023) jam 22.00 janjiannya. Dia itu baru datang jam 00.30 pagi gitu dengan kondisi enggak fit sebenarnya busnya," ujar Mario kepada Kompas.com, Kamis (21/12/2023).

Selama perjalanan, menurut cerita Harry kepada Mario, bus yang ditumpangi anaknya sudah mengeluarkan asap hitam.

"Itu juga yang sangat disesalkan kenapa memaksakan. Jadi begitu datang busnya itu dalam kondisi enggak fit dan sopirnya juga kayaknya enggak yakin untuk terus jalan," kata Mario.

"Jadi mereka dari Jakarta ke Puncak harusnya kalau malam sekitar satu jam hingga satu setengah jam lah sampai," lanjut Mario.

Bus tersebut sempat berhenti di rest area Cibubur sekitar dua hingga tiga jam.

Setelah hampir sampai di Puncak, Bogor, ternyata rem bus itu bermasalah hingga kecelakaan pun terjadi.

Bus yang ditumpangi Oriza dan teman-temannya tersebut terguling.

"Kalau bus bermasalah aku baru tahu ternyata berpengaruh ke rem juga. Jadi mereka tetap melanjutkan meski padahal ada beberapa enggak setuju juga. Mereka (sepakat) ya sudah jalan aja deh di sini Bismillah ya sudah sampai akhirnya kombinasi antara lelah, ngantuk," ucap Mario.

"Terus kondisi jalan yang curam dan busnya juga enggak fit. Jadi terjadilah kecelakaan itu, busnya terguling," lanjut Mario.

Mario mengatakan, saat kecelakaan itu, Oriza memegang kaca untuk menyelamatkan diri agar tidak jatuh.

Hal itu yang ternyata membuat setengah tangan kanannya harus diamputasi.

Tidak hanya Oriza, ada satu lagi korban luka parah lainnya akibat kecelakaan tersebut.

"Dia (Oriza) itu posisinya memegang kaca untuk menahan dirinya sehingga pada saat terguling itu dia enggak sadar ya tangannya...," ucap Mario.

Walaupun begitu, Mario bersyukur Oriza sangat tegar menghadapi cobaan.

Mario meminta doa kepada masyarakat agar Oriza bisa kembali menjalani aktivitasnya seperti sedia kala.

"Jadi ya itu sangat disayangkan kualitas kendaraan umum yang dipaksakan untuk jalan. Kita sebagai klien harusnya kita mendapat service yang terbaik. Cuma saya lihat Oriza sangat tegar. I think she is being strong, jadi ya mohon doanya," tutur Mario.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/12/21/150920666/kronologi-bus-yang-ditumpangi-anak-harry-kahitna-kecelakaan-di-puncak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke