Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aktor Spike Lee Mempertanyakan Mengapa Film Oppenheimer Tidak Menunjukkan Apa yang Terjadi pada Jepang

Spike Lee berpendapat, film tersebut seharusnya menunjukkan “apa yang terjadi pada rakyat Jepang”.

Diketahui, film drama sejarah besutan Christopher Nolan baru-baru ini mengikuti kisah Proyek Manhattan selama Perang Dunia 2, yang mengembangkan senjata nuklir pertama di mana ilmuwan fisika Robert J Oppenheimer adalah tokoh utama di dalam ceritanya.

Di mana, bom atom atau nuklir tersebut akhirnya dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Atas peristiwa dijatuhkannya bom atom tersebut diperkirakan telah menewaskan hingga 226.000 orang Jepang dan ratusan ribu lainnya mengalami dampak berbahaya akibat paparan radiasi nuklir.

Ada pun, film Oppenheimer hanya berfokus pada peristiwa yang terjadi di Amerika, dan dalam sebuah wawancara baru-baru ini Spike Lee – yang telah menyutradarai film seperti Do The Right Thing dan BlacKkKlansman – memuji Christopher Nolan, meskipun menyarankan “komentar” mengenai penggambaran sejarah dari peristiwa tersebut.

“Chris Nolan dengan Oppenheimer, Anda tahu, dia pembuat film besar. Film yang bagus. Saya menunjukkan [Dunkirk] di kelas saya. Dan ini bukanlah sebuah kritik. Itu sebuah komentar,” kata Spike Lee kepada The Washington Post, dikutip Selasa (10/10/2023).

“Kalau tiga jam, saya ingin menambahkan beberapa menit lagi tentang apa yang terjadi pada orang Jepang. Orang-orang menjadi menguap. Bertahun-tahun kemudian, manusia menjadi radioaktif. Bukannya dia tidak punya kekuatan. Dia memberi tahu studio apa yang harus dilakukan,” imbuh Spike Lee.

Spike Lee berujar, ia ingin sekali film Oppenheimer memberikan gambaran bagaimana dampak dari dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

“Saya ingin sekali jika bagian akhir filmnya menunjukkan apa yang terjadi, menjatuhkan dua bom nuklir di Jepang,” ucap Spike Lee.

Pada bulan Agustus 2023, ada reaksi balik di Jepang atas penggunaan tren tagar Barbenheimer oleh studio pembuat Barbie Warner Bros. untuk pemasarannya, yang melibatkan penggabungan gambar dari Oppenheimer termasuk api ledakan atom.

Banyak orang di Jepang mengkritik studio tersebut karena dianggap meremehkan peristiwa kelam pemboman Hiroshima dan Nagasaki, dan untuk mengilustrasikan pendapat mereka, banyak yang mengejek gambar mereka sendiri yang melibatkan serangan 9/11 di AS pada tahun 2001.

Warner Bros cabang Jepang juga mengkritik keterlibatan akun Amerika tersebut dengan tren tersebut.

Dan Warner Bros. Amerik menjawab bahwa mereka turut “menyesalkan keterlibatan akun media sosial mereka yang tidak sensitif baru-baru ini. Pihak studio menyampaikan permintaan maaf yang tulus.”

Sejak dirilis pada bulan Juli 2023, Oppenheimer sukses besar di box office, baru-baru ini melampaui Bohemian Rhapsody untuk menjadi film biografi terlaris sepanjang masa setelah menghasilkan 912,7 juta dolar atau setara Rp 14 triliun secara global.

Film Oppenheimer saat ini menghasilkan 939,1 juta dolar setara hampir Rp 15 triliun di box office global.

Ada pun, meski terbilang sukses dalam penayangannya di banyak negara. Film Oppenheimer tidak bisa ditayangkan di Jepang.

Hal ini karena film Oppenheimer terbilang sensitif untuk warga Jepang, dikhawatirkan akan membuka luka lama akibat dari dampak bom atom yang pernah melumpuhkan Negeri Matahari Terbit itu.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/10/10/214953266/aktor-spike-lee-mempertanyakan-mengapa-film-oppenheimer-tidak-menunjukkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke