Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berbiaya Mahal, Jirisan Justru Dikritik soal Kualitas CGI

Drama ini dibintangi oleh Jun Ji Hyun dan Joo Ji Hoon sebagai karakter Seo Yi Gang dan Kang Hyun Jo, keduanya adalah penjaga di Taman Nasional Jirisan.

Bersama-sama, mereka menyelamatkan banyak manusia yang mendaki gunung.

Meskipun drama ini sangat dinanti karena pemeran yang kuat, episode pertama sedikit kurang dari harapan tetapi karena alasan yang mengejutkan.

Terlepas dari kualitas akting para pemerannya yang menuai pujian, drama ini justru mendapat kritikan dari segi efek khusus atau CGI.

Tentu saja, meskipun tidak mungkin untuk membuat film begitu tinggi di gunung yang sebenarnya, efek green screen yang buruk membuat harapan tinggi penonton atas drama ini menurun. 

Banyak penonton merasa kualitas CG di drama ini tampak begitu amatir terlebih ketika mengingat besarnya biaya dikeluarkan untuk membuat drama Jirisan.

Sebagai informasi, drama ini dikabarkan menghabiskan biaya hingga 30 juta dollar AS atau sekitar Rp 424 miliar. 

Sorotan atas kualitas CG ini semakin menjadi perhatian ketika seorang sutradara ikut memberikan komentarnya. Dia adalah sutradara untuk film Beauty Inside.

"Episode pertama _ (hanya menurut standar saya meskipun saya tidak tahu) apakah sejauh ini. Itu pasti masalah penyutradaraan," tulis sutradara tersebut.

"#Jirisan mungkin memiliki penjelasannya sendiri / tetapi untuk mengambil banyak aktor itu. dan membuat mereka terlihat seperti mereka tidak bisa berakting. Itu ajaib dalam dirinya sendiri. #Jika itu disengaja maka saya minta maaf," kata sutradara itu di akun media sosialnya.

Tidak itu saja, kekecewaan penonton juga bertambah karena banyak penempatan produk iklan yang dilakukan secara berlebihan di sepanjang episode.

Kritikan yang muncul sejak penayangan dua episode awal drama ini ternyata juga membuat panik para investor.

Telah dilaporkan oleh banyak agensi media, harga saham AStory, perusahaan produksi di belakang Jirisan, telah mulai anjlok setelah drama itu terus menerus turun.

Menurut laporan tersebut, saham AStory dihargai 41.200 won (sekitar Rp 499.308) per saham, tetapi setelah pemutaran perdana seri tersebut, harga telah turun sebesar 9,400 won (Rp 113.919) per saham hanya dalam satu hari.

Ini berarti saham AStory anjlok sekitar 20% setelah rilis Jirisan.

Tidak itu saja, Studio Dragon, yang merupakan perusahaan produksi lain yang ikut memproduksi Jirisan juga mengalami penurunan besar dalam saham mereka setelah pemutaran perdana seri tersebut.

Mereka memulainya dengan harga saham 92.100 won (Rp 1,1 juta), setelah debut Jirisan, saham perusahaan turun 3,300 won (sekitar Rp 40.004).

Drama tvN ini mendapat harapan tinggi bahkan sejak sebelum dirilis, selain karena anggaran produksinya yang besar, drama ini juga dibintangi pemeran dari daftar kelas A seperti Ju Ji Hoon dan Jun Ji Hyun.

Harapan semakin tumbuh ketika terungkap adanya keterlibatan penulis Kim Eun Hee, dari drama Signal and Kingdom, serta sutradara Lee Eung Bok, yang menyutradarai Mr. Sunshine dan Descendents of the Sun bekerja sama untuk Jirisan.

Tetapi tampaknya kritik tersebut belum memengaruhi peringkat penonton dari serial ini, karena episode kedua mencapai 14,4 persen yang mengesankan.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/27/072119466/berbiaya-mahal-jirisan-justru-dikritik-soal-kualitas-cgi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke