Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyalin Cahaya, Film Panjang Wregas Bhanuteja yang Angkat soal Penyintas Kekerasan Seksual

Wregas adalah pemenang penghargaan film pendek terbaik di Film Festival 2016 untuk film pendek.

Film Penyalin Cahaya diproduksi oleh Kaninga Pictures dan Rekata Studio yang merupakan digital media company dari Kompas Gramedia.

Film tersebut bercerita tentang tokoh Sur yang kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas setelah swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.

Padahal, Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya malam itu.

Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri.

Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

Cerita film Penyalin Cahaya tak lahir begitu saja, melainkan dari pengamatan Wregas yang juga menulis skenario film ini.

"Latar belakang yang paling kuat dalam membuat Penyalin Cahaya adalah banyaknya kejadian dari para penyintas kekerasan seksual yang mendapat ketidakadilan," kata Wregas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Wregas menambahkan ada banyak hal yang menyebabkan penyintas kekerasan seksual menyimpan sendiri pengalaman buruknya tersebut.

"Adanya berbagai macam stigma dan ketiadaan support system, ruang aman, dan pengetahuan masyarakat akan kekerasan seksual menjadi salah satu penyebab para penyintas memutuskan untuk memendam kejadian kekerasan yang mereka alami,” lanjut  Wregas.

Melalui film Penyalin Cahaya, Wregas ingin menyuarakan ketidakadilan tersebut.

“Film ini adalah suara untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat kita hari ini,” kata Wregas.

Produser Penyalin Cahaya dari Rekata Studio, Adi Ekatama, mengatakan hal senada.

Menurut Adi, cerita Penyalin Cahaya mengangkat topik penting yang masih perlu mendapat banyak perhatian masyarakat.

"Perjuangan Sur sebagai tokoh utama di film ini untuk mengungkap kebenaran adalah gambaran di mana kita harus selalu berpihak pada penyintas dan lebih banyak menyuarakan pada masyarakat mengenai pentingnya kita melawan kekerasan dan pelecehan seksual,” jelas Adi.

Hal senada juga diutarakan oleh produser film Penyalin Cahaya lainnya, Ajish Dibyo.

Menurut Ajish, film adalah salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen.

“Mengembangkan cerita ini bersama Adi dan Wregas adalah salah satu upaya kami untuk memperbaiki hal-hal yang dapat merugikan kemanusiaan, yang dalam film ini adalah kekerasan seksual,” ujar Ajish.

Dalam waktu dekat, film Penyalin Cahaya juga akan mengumumkan jajaran pemainnya.

Informasi terbaru mengenai film Penyalin Cahaya juga dapat diakses melalui akun media sosial di Instagram dan Twitter.

Wregas Bhanuteja merupakan salah satu sineas muda berprestasi yang dimiliki Indonesia.

Film pendek yang dibesutnya, Prenjak, mendapatkan penghargaan Leica Cine Discovery Prize di Festival Film Cannes 2016.

Leica Cine Discovery Prize merupakan salah satu penghargaan dari kategori "Semain De La Critique" atau Critics' Week.

Penghargaan ini diberikan kepada talenta baru untuk film pendek.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/08/12/191417866/penyalin-cahaya-film-panjang-wregas-bhanuteja-yang-angkat-soal-penyintas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke