Banyak pihak yang mengalami kehilangan pekerjaan, pendapatan berkurang, hingga menutup usahanya karena bangkrut. Tak terkecuali, aktor Herjunot Ali.
Jadi bintang tamu di TS Media, Junot membagikan pandangannya soal keuangan di masa pandemi. Berikut rangkumannya.
Ditinggal investor, restoran bangkrut
Aktor yang terkenal lewat perannya dalam sinetron Di Sini Ada Setan tersebut harus kehilangan investor di perusahaan start-up miliknya, Berbagi Kultur.
Diketahui, Berbagi Kultur awalnya dibentuk sebagai bentuk keresahan Herjunot Ali terhadap keadaan sekitar.
Junot juga sering menyebut Berbagi Kultur sebagai bentuk sumbangsih kecilnya terhadap perkembangan karakter bangsa.
Selain itu, sebuah restoran Junot di Jepang miliknya juga harus tutup setelah empat bulan berjalan akibat pandemi.
"Restoran gue di Tokyo gulung tikar dalam waktu empat bulan. Dengan gue sudah jor-joran preskon. Tutup dalam empat bulan," tutur Junot.
Gunakan tabungan sendiri
Beberapa bidang usaha yang mengendur membuat Junot harus merogoh uang tabungannya sendiri untuk terus memutar roda ekonominya.
Uang tabungannya mau tidak mau dipakai Junot untuk membayar gaji karyawan dan biaya hidupnya.
"Gue sekarang ibaratnya makan badan kita sendiri. Kalau cash flow kita sehat itu seharusnya berputar ya, tapi sekarang kayak gini-gini aja," tutur Junot.
Namun, aktor 35 tahun ini bersyukur masih memiliki tabungan yang terbilang cukup.
Tetap bersyukur
Finalis MTV VJ Hunt 2004 itu mengaku hanya ingin bertahan dan mengerahkan segala kemampuannya di masa pandemi ini untuk tetap bisa menyambung hidup.
Meski begitu, Herjunot Ali masih bersyukur bisa mendapatkan rezeki, walaupun tak seperti sebelum pandemi.
"Gue lagi dalam keadaan kayak begini sekarang. Tetapi itu enggak ada duitnya versi gue ya. Kita semua memang lagi susah kok," ujar Herjunot Ali.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/03/03/083702466/restoran-bangkrut-dan-ditinggal-investor-herjunot-ali-cerita-soal-dampak