Hal itu disampaikan oleh Pasha dalam kanal YouTube Kuy Entertainment.
Pasha mengakui ada sebuah kejenuhan ketika terus diminta menyanyi.
"Gue ke nikahan nyanyi, sunatan nyanyi, ke kedukaan nyanyi, gila enggak. Kalau bisa nyanyi, suruh nyanyi, gue sampai bosan lho," ucap Pasha dikutip Kompas.com, Selasa (29/9/2020).
Apalagi lagu yang berjudul "Demi Waktu" seringkali menjadi permintaan banyak orang di Palu. Pasalnya lagu itu paling mudah diiringi dengan alat musik.
Belum lagi Pasha menyebut hampir setiap hari ia diminta menyanyi.
"Lima tahun menjabat lagunya itu mulu. Karena di Palu itu bisa nyanyiin (Demi Waktu) kan (pakai) organ tunggal. Jadi masih sih kalau itu (diminta nyanyi), over malah, bayangin kalau sehari ada 10 kali kegiatan, berarti 10 kali nyanyi," tutur Pasha.
Dalam obrolan sebelumnya, Pasha menjelaskan mengenai sejarah nama band Ungu.
Di situ, Pasha juga mengaku bukan menjadi salah satu pencetus dari nama Ungu. Pasalnya ia bergabung setelah Ungu berjalan tiga tahun kemudian.
Nama Ungu diambil ketika nama-nama sebuah band atau grup vokal saat itu marak menggunakan nama-nama warna.
"Ungu terlalu feminis gitu kan, cuman memang tren di masa itu banyak band yang menggunakan nama-nama warna, sebut saja Jingga, warna, terus ada merah maroon," ujar Pasha menambahkan.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/09/29/170127866/cerita-pasha-ungu-sering-diminta-menyanyi-saat-jabat-wakil-wali-kota-palu