Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 16:21 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman hias, baik asli maupun palsu, manjadi dekorasi akuarium yang banyak digunakan.

Untuk ikan cupang, baik tanaman hidup maupun palsu, adalah sesuatu yang aman. Tanaman dapat memberikan pengayaan pada lingkungan ikan cupang serta memberi ikan tempat untuk menjelajah, bergaul, dan bersembunyi. 

Baca juga: Cara Membedakan Jenis Kelamin Ikan Cupang Jantan dan Betina

Namun, amankah memasukan tanaman ke akuarium ikan cupang?

Ada beberapa hal penting harus diperhatikan sebelum menambahkan tanaman ke akuarium ikan cupang. Pastikan menggunakan tanaman yang aman dan khusus ikan cupang. 

Pasalnya, dikutip dari The Spruce Pets, Senin (29/5/2023), ada beberapa tanaman hidup beracun bagi ikan , terutama jika dikonsumsi. Untungnya, ikan cupang bukan pemakan tanaman, melainkan penikmat tanaman.

Sementara itu, tanaman palsu lainnya memiliki "akar" yang akan bertumpu pada permukaan atau perlu ditambatkan pada lapisan substrat.

Baca juga: Penyakit Dropsy pada Ikan Cupang, dari Penyebab hingga Mengobatinya

Ilustrasi ikan cupang.Shutterstock/Mr.Soonthorn Thonglor Ilustrasi ikan cupang.
Saat menambahkan tanaman palsu, penting membilasnya secara menyeluruh untuk mencegah debu dan kotoran masuk ke akuarium ikan cupang.

Tanaman hidup tersedia dalam berbagai variasi dan tumbuh pada tingkat berbeda di dalam akuarium. Tanaman terapung, seperti duckweed, Salvinia, dan frogbit, menambah kontras permukaan serta dapat digunakan ikana cupang jantan saat membangun sarang gelembung mereka.

Pastikan tanaman tidak sepenuhnya menutupi permukaan air karena ikan cupang perlu menghirup udara dari atas air.

Beberapa tanaman air tumbuh rendah di atas substrat, seperti lumut Jawa, dan sangat bagus untuk mengisi bagian bawah area renang akuarium. 

Baca juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Kandung Kemih Ikan Cupang

Tanaman tinggi, seperti Vallisneria dan tanaman pedang, sangat bagus ditanam di sepanjang bagian belakang akuarium ikan cupang.

Pastikan tidak ada tanaman yang berduri karena dapat merobek sirip ikan cupang yang halus atau terlalu lebat sehingga menghalangi ikan berenang.

Untuk semua tanaman hidup, pastikan mengkarantina ikan cupang secara terpisah selama setidaknya dua minggu jika telah dipelihara bersama ikan sebelumnya. Gunakan waktu ini untuk memperkuatnya dengan pupuk tanaman akuarium cair. 

Baca juga: 6 Pilihan Tanaman untuk Akuarium Ikan Cupang, Apa Saja?

Tanaman apa yang harus dihindari?

Ilustrasi ikan cupang.Shutterstock/panpilai paipa Ilustrasi ikan cupang.
Tanaman yang harus dihindari dalam akuariuam ikan cupang adalah tanaman yang dapat menyebabkan trauma sirip.

Sebagian besar penyebab "pembusukan sirip" pada ikan cupang sebenarnya adalah robekan dari benda-benda di dalam akuariunya.

Hal ini dapat disebabkan tanaman palsu maupun tanaman hidup, tergantung pada struktur dan akarnya yang terbuka.

Dekorasi berlebihan dengan tanaman menyebabkan ikan cupang harus berenang melalui jaringan cabang yang mudah menyebabkan trauma sirip. 

Baca juga: 6 Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Cupang

Tergantung pada ukuran dan bentuk akuarium, Anda mungkin perlu membatasi jumlah dekorasi untuk memastikan ikan cupang memiliki cukup ruang untuk berenang dengan nyaman.

Metode terbaik menguji bagian tanaman yang runcing adalah mengusapkan tangan Anda atau selembar kertas tisu pada permukaan tanaman baru.

Jika kertas tersebut robek atau Anda dapat merasakan ujungnya tajam pada kulit, bagian tersebut terlalu tajam untuk ikan cupang.

Bagian struktural yang runcing, seperti batang, dapat dipotong dengan gunting kuku. Titik-titik penempelan yang bermasalah dapat ditutupi dengan silikon yang aman untuk akuarium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com