JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki rumah merupakan impian banyak orang. Namun, untuk mewujudkan rumah impian tidaklah mudah serta membutuhka biaya dan perencanaan matang.
Perencaan tersebut terkadang belum sepenuhnya dimiliki saat ingin membangun rumah impian tersebut, terutama ketersediaan dana.
Baca juga: 4 Cara Memilih Furnitur Terbaik untuk Rumah Kecil Menurut Desainer
Hal ini menjadi salah satu masalah utama yang dihaadapi banyak orang saat ingin membangun rumah. Tak jarang, keterbatasan dana membuat orang terbentur atau batal membangun rumah.
Beruntung, ada sebuah solusi arsitektural yang dapat membantu mewujudkan rumah impian, yaitu dengan pembangunan konsep rumah tumbuh.
Rumah tumbuh adalah sebuah konsep arsitektur yang sedang populer saat ini. Konsep ini bertujuan membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.
Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan keterbatasan dana.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Cahaya Alami di Rumah
Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal.
Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. Jika memiliki tanah yang luas, rumah tumbuh horizontal cocok untuk Anda karena penambahan akan dilakukan secara melebar.
Sementara itu, apabila memiliki lahan terbatas, rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.
Baca juga: 5 Tanaman Pereda Nyeri Haid yang Dapat Ditanam di Rumah
Ada banyak manfaat memiliki rumah tumbuh selain penambahan luas tanah seperti berikut ini.
Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu sehingga tidak perlu membangun rumah baru, bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan pada kemudian hari.
Dengan menggunakan desain rumah tumbuh, secara efektif Anda dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan pada masa depan.
Baca juga: Bunga Mawar Vs Tulip, Mana yang Terbaik Ditanam di Taman Rumah?
Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak sehingga memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi.
Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan, rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan saat membangun rumah tumbuh.
"Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar agar biaya tidak membengkak. Ini adalah hal yang harus dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh<' ucap Georgi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: 6 Cara Menanam Biji Bunga Matahari di Kebun Rumah
Sebelum memulai membangun rumah tumbuh, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli.
Tahap ini sangat penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal, dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah, juga membuat proses pembangunan bertahap lebih terencana.
Ketika melakukan konsultasi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh guna memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan.
Baca juga: 6 Benda Ini Dapat Membawa Keberuntungan di Rumah Menurut Feng Shui
Blueprint juga memudahkan proses penambahan bangunan rumah tumbuh dan menjadi pegangan kontraktor atau mandor yang mengerjakan.
Selain itu, penting melakukan survei kondisi rumah sebelum pengerjaan dimulai untuk mengestimasi segala kebutuhan dan biaya.
Untuk menghadirkan lebih banyak kepraktisan bagi pemilik rumah tumbuh, Anda bisa menggunakan Gravel perusahaan teknologi yang bergerak di bidang konstruksi sebagai penyedia jasa tukang bangunan, baik harian maupun borongan.
Baca juga: Tanaman Mini yang Cocok untuk Rumah Kecil dan Cara Merawatnya
Layanan survey Gravel dilakukan oleh tim surveyor ahli dan berpengalaman. Setelah cek kondisi rumah, surveyor akan memberikan laporan kondisi rumah, bahan material yang dibutuhkan, jenis dan jumlah tukang yang dibutuhkan, hingga estimasi biayanya
Fokus Gravel adalah menghubungkan para pencari dan penyedia tenaga kerja konstruksi dengan mudah, cepat, dan transparan melalui aplikasi Gravel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.